Menag: Angka Perceraian Turun 14,9%, Perkawinan Usia Dini Berkurang 52%

Photo of author

By AdminTekno

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap fakta menarik terkait pernikahan di Indonesia. Angka perceraian menurun, pernikahan dini juga berkurang signifikan.

Hal itu disampaikan Menag dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (11/11).

“Jumlah kasus perceraian nasional terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pada 2023 tercatat 463.624 kasus menurun menjadi 10,2 persen dibanding sebelumnya,” kata Nasaruddin.

“Pada 2024 angka tersebut kembali turun menjadi 394.608 kasus, atau turun 14,9 persen dibanding tahun 2023,” tuturnya.

Menurut Menag, angka ini turun seiring dengan berkembang masifnya Gerakan Bimbingan Perkawinan.

Program bimbingan perkawinan adalah bimbingan yang diberikan kepada calon pengantin sebagai bekal sebelum memasuki perkawinan. Yang bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin dalam menyesuaikan diri dengan pasangannya, sehingga pada saat menikah telah siap baik secara umur, mental, sosial maupun finansial.

“Penurunan dua tahun berturut turut ini beriringan dengan Gerakan Bimbingan Perkawinan yang merata di Indonesia, menandakan korelasi positif antara penurunan angka perceraian,” ungkap dia.

Angka Pernikahan Dini Turun Signifikan

Sementara itu Menag juga mengungkap angka pernikahan usia dini juga berkurang signifikan. Salah satu faktornya karena program Bimbingan Remaja Pra Nikah.

“86 persen peserta merasa program ini membantu mereka memahami peran dan tanggung jawab dalam rumah tangga. Bimbingan Remaja Pra Nikah menyasar 15-19 tahun melalui kegiatan edukatif di sekolah dan pesantren,” urainya.

Nasaruddin menambahkan, angka perkawinan dini menurun sampai 52 persen dalam 2 tahun terakhir.

“64.723 remaja mengikuti program ini. Pada 2022 8.804 pasangan di bawah 19 tahun menikah. Lalu 2023 turun menjadi 5.489, tahun 2024 kembali turun lagi menjadi 4.150 pasangan. Dengan tren lebih dari 52 persen selama 2 tahun, diproyeksikan hingga 70-75 persen pada akhir 2025,” urai dia.

“Program ini terbukti mencegah pernikahan dini dan meningkatkan kesadaran generasi muda tentang kesiapan berumah tangga secara lahir dan batin,” tutupnya.

Leave a Comment