
jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG – Satpol PP Pemkab Tulungagung menangkap dua pencopet yang beraksi saat ritual purak tumpeng Buceng Lanang Buceng Wadon pada puncak perayaan Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung, Selasa (18/11).
Salah satu pelaku diketahui menyaru sebagai wartawan dengan membawa kartu pers palsu dari sebuah media untuk mengelabui warga.
Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, mengatakan penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan warga yang kehilangan dompet dan ponsel di area pembagian nasi kotak.
Petugas yang berjaga langsung melakukan pemantauan dan melihat salah satu pelaku mencoba kabur usai terlibat tarik-menarik dengan korban.
“Pelaku akhirnya bisa diamankan anggota kami yang berjaga. Saat digeledah ditemukan dompet dan ponsel milik korban, serta kartu pers yang digunakan pelaku untuk menyamarkan identitas,” ujar Agung.
Pelaku yang diamankan diketahui bernama Maksum, warga Kediri. Petugas juga mencatat pelaku terlihat beberapa kali mondar-mandir di sekitar lokasi sebelum beraksi.
Dari pemeriksaan awal, jumlah korban diperkirakan lebih dari dua orang. Salah satu korban, Farida, warga Kelurahan Bago, mengaku dompetnya hilang saat mengantre nasi kotak.
“Saya baru sadar dompet hilang. Setelah ada kabar copet tertangkap, saya cek, dan ternyata dompet saya ditemukan di tangan pelaku,” tuturnya.
Pelaku bersama barang bukti sudah diserahkan ke Polsek Tulungagung Kota untuk proses lebih lanjut.
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyayangkan adanya aksi kriminal di tengah perayaan hari jadi yang seharusnya menjadi momen kegembiraan masyarakat.
Pihaknya memastikan pengamanan kegiatan besar akan dievaluasi.
“Kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP, kepolisian, dan semua pihak terkait agar pengamanan ditingkatkan. Tujuannya agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam setiap agenda pemerintah daerah,” kata Gatut. (antara/mcr12/jpnn)