Perjalanan Luar Biasa Film Pangku, Menang BIFF Hingga FFI 2025

Photo of author

By AdminTekno

Film Pangku baru-baru ini mengukir sejarah perfilman nasional dengan memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025 untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik. Kemenangan prestisius ini tidak hanya menandai pencapaian puncak di kancah domestik, tetapi juga melengkapi perjalanan gemilang film tersebut yang sebelumnya telah meraih apresiasi di panggung internasional.

Dalam gelaran FFI 2025, Pangku sukses besar dengan membawa pulang total empat Piala Citra. Selain dianugerahi sebagai Film Cerita Panjang Terbaik, film ini juga meraih penghargaan untuk Penulis Skenario Asli Terbaik yang jatuh kepada pasangan Reza Rahadian dan Felix K. Nesi, Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik yang dipersembahkan kepada aktris legendaris Christine Hakim, serta Penata Artistik Terbaik yang dimenangkan oleh Eros Eflin. Torehan ini menegaskan kualitas menyeluruh dari produksi Pangku yang layak mendapatkan pengakuan.

Menyikapi kemenangan ini, penulis sekaligus sutradara Pangku, Reza Rahadian, mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. “Bagi saya, film ini adalah wujud terima kasih saya pada kekuatan perempuan-perempuan hebat di luar sana yang terus berjuang di tengah keterbatasan yang ada, serta untuk Bayu-Bayu kecil di luar sana,” ujarnya, memberikan makna personal di balik narasi film tersebut.

Senada dengan Reza, produser Pangku, Arya Ibrahim, turut menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih untuk yang sudah percaya pada film ini sejak awal. Terima kasih untuk manusia hebat yang sejak awal sudah berjalan bersama, saudara saya Reza Rahadian, serta tentunya para kru dan pemeran film Pangku,” tambahnya. Keberhasilan meraih empat Piala Citra FFI 2025 ini secara signifikan memberikan semangat baru bagi rumah produksi Gambar Gerak, yang didirikan oleh Reza Rahadian bersama Arya Ibrahim. Sebagai karya perdana, prestasi Film Pangku menjadi motivasi kuat bagi Gambar Gerak untuk terus menghasilkan karya berkualitas di masa depan.

Kemenangan di FFI 2025 juga menorehkan catatan penting bagi para individu di baliknya. Bagi Reza Rahadian, ini merupakan kali pertama ia meraih Piala Citra untuk kategori penulisan skenario, sebuah bukti kemampuannya yang terus berkembang. Sementara itu, untuk Christine Hakim, penghargaan ini menambah koleksi Piala Citra-nya menjadi sebelas sepanjang karier cemerlangnya di dunia perfilman, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu aktris terbaik Indonesia.

Jauh sebelum malam anugerah FFI 2025, Pangku telah memulai perjalanannya di panggung internasional dengan gemilang. Film ini pertama kali diputar di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, sebuah ajang film bergengsi di Asia, dan berhasil meraih empat penghargaan sekaligus. Keempat kemenangan tersebut meliputi KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award, dan Face of the Future Award, menunjukkan daya tarik Pangku yang universal sejak awal pemutarannya.

Rentetan prestasi Pangku tidak berhenti di situ. Sehari menjelang Malam Anugerah Piala Citra FFI 2025, film ini juga berhasil meraih penghargaan di QCinema International Film Festival 2025 yang diselenggarakan di Filipina. Dalam edisi ke-13 festival tersebut, Pangku dianugerahi penghargaan New Horizons Netpac Jury Prize For Best Asian First Film. Pengumuman dan pemberian penghargaan ini berlangsung pada Rabu, 19 November 2025, di Quezon City, Filipina.

Pada festival yang berlangsung dari 14 hingga 23 November 2025 ini, Pangku berkompetisi dalam program New Horizons, yang didedikasikan untuk menampilkan film-film karya sutradara debut atau film kedua. Dalam program tersebut, Pangku berhasil unggul melawan delapan film lainnya dari berbagai negara, sekali lagi membuktikan kualitasnya di hadapan juri dan penonton internasional.

Di pasar domestik, keberhasilan Pangku juga tercermin dari angka penonton yang memuaskan. Hingga saat ini, Film Pangku telah disaksikan oleh lebih dari 446 ribu penonton di bioskop-bioskop Indonesia dan masih terus tayang. Angka ini menjadi bukti nyata apresiasi masyarakat terhadap karya sinema yang kaya makna dan berprestasi.

Leave a Comment