Peternak & UMKM Jadi Pemasok MBG? Ini Kata Wakil Kepala BGN!

Photo of author

By AdminTekno

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, telah mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Mitra, dan Yayasan yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inti dari perintah ini adalah keharusan untuk melibatkan kelompok peternak ayam kampung, petani kecil, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta koperasi sebagai pemasok bahan pangan utama bagi dapur-dapur MBG di seluruh Indonesia.

Arahan ini disampaikan Nanik dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis yang berlangsung di hotel Yusro, Jombang, Jawa Timur, Senin (24/11). “Saya ingatkan kepada SPPG-SPPG, Mitra, dan Yayasan, agar jangan hanya memberi kesempatan kepada mereka yang punya modal besar untuk menjadi pemasok bahan pangan MBG,” tegas Nanik. Beliau menekankan pentingnya memberikan peluang yang sama kepada para petani, peternak kecil, UMKM, dan koperasi, demi pemerataan kesempatan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Nanik mengungkapkan, dalam berbagai kunjungannya ke daerah, ia banyak menerima keluhan dari para petani dan peternak kecil serta UMKM. Mereka sering mengeluhkan kesulitan untuk memasok hasil pertanian, peternakan, dan produk usaha mereka ke dapur MBG. Kendala utama yang mereka hadapi adalah rumitnya perizinan, legalitas, dan berbagai aturan usaha lainnya yang memberatkan.

“Mereka itu miskin dan nggak punya duit untuk mengurus segala macam. Jadi tolong jangan persulit mereka dengan aturan harus punya NPWP, SIB, UD, dan lain-lain,” ujarnya, menyerukan agar birokrasi tidak menjadi penghalang bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk berpartisipasi dalam program strategis ini.

Lebih lanjut, Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Antar Kementerian dan Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG tersebut menjelaskan bahwa pelibatan petani dan peternak kecil, UMKM, serta koperasi merupakan arahan krusial dari Presiden Prabowo Subianto sejak program unggulan pemerintah ini mulai dirancang. Program MBG memang didesain tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga untuk secara aktif menghidupkan perekonomian masyarakat bawah di berbagai pelosok Tanah Air. “Jadi tolong beri kesempatan mereka untuk ikut terlibat sebagai pemasok bahan pangan MBG juga,” imbuh Nanik.

Secara lebih luas, pelibatan petani, peternak, UMKM, dan koperasi sebagai pemasok bahan pangan secara masif juga memiliki dampak signifikan dalam menekan angka inflasi. Dengan semakin banyaknya SPPG yang beroperasi, kebutuhan bahan pangan akan meningkat. Jika pasokan tidak seimbang, harga cenderung naik. Oleh karena itu, peningkatan pasokan dari berbagai sumber, khususnya dari pelaku usaha kecil lokal, menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan laju inflasi.

“Ingat, dalam rapat inflasi awal pekan kemarin, Jombang di peringkat pertama inflasi pangan,” kata Nanik, memberikan contoh konkret urgensi langkah ini. Fakta tersebut semakin menegaskan betapa vitalnya strategi pelibatan pemasok lokal untuk menyeimbangkan pasar dan menjaga daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, Nanik mengimbau agar seluruh Kepala SPPG, Ahli Gizi, Akuntan, Mitra, dan juga Yayasan pengelola MBG, memiliki nurani kemanusiaan yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam mengelola dapur-dapur MBG. “Saya berharap Anda semua jangan business oriented; saya minta Anda juga memiliki nurani kemanusiaan, nurani Presiden Prabowo Subianto,” pungkas mantan wartawan senior itu, menegaskan bahwa semangat kemanusiaan harus menjadi landasan utama dalam menjalankan program vital ini.


Daftar Isi

Ringkasan

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menginstruksikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Mitra, dan Yayasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk melibatkan peternak ayam kampung, petani kecil, UMKM, dan koperasi sebagai pemasok bahan pangan utama. Arahan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha kecil lokal dan memberdayakan ekonomi masyarakat bawah.

Pelibatan pemasok lokal ini penting untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan seiring dengan peningkatan kebutuhan bahan pangan dari program MBG. Kendala perizinan dan legalitas yang memberatkan UMKM perlu diatasi agar mereka dapat berpartisipasi aktif. Nanik juga menekankan pentingnya nurani kemanusiaan dalam menjalankan program ini, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Leave a Comment