
Kita Tekno – JAKARTA — Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai ditargetkan akan beroperasi secara penuh pada Agustus 2026 mendatang. Ekstensi jalur ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas warga Jakarta secara signifikan.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen, mengungkapkan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut pengoperasian rute baru ini. Salah satu fokus utamanya adalah pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia, khususnya para masinis.
“Sejak awal tahun ini, LRT Jakarta telah memulai proses perekrutan masinis. Kami berhasil menyeleksi 20 orang masinis yang lolos dalam serangkaian tahapan seleksi ketat,” jelas Roberto dalam konferensi pers yang diadakan di Stasiun LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Rabu (26/11/2025).
Tarif LRT Jakarta Rp5.000 Termasuk Subsidi, Angkut 1,1 Juta Penumpang Sejak 2019
Penambahan jumlah masinis ini menjadi krusial mengingat rute LRT Jakarta akan semakin panjang dengan rampungnya jalur Velodrome–Manggarai. Roberto menambahkan bahwa masinis baru perlu memenuhi jam operasional minimum yang telah ditetapkan agar nantinya mereka dapat mengoperasikan kereta secara mandiri dan profesional.
Daftar 15 Kelompok Masyarakat Gratis Naik TJ, MRT, LRT di Jakarta
Sementara itu, Direktur Proyek LRT Jakarta dari Jakpro, Ramdani Akbar, memaparkan perkembangan proyek LRT Jakarta fase 1B. Hingga minggu kedua November 2025, progres keseluruhan proyek ini telah mencapai angka impresif 80,57%.
Ramdani memerinci bahwa pembangunan viaduk, atau jembatan rel kereta, sudah mencapai 95,40%. Selain itu, ia juga menyampaikan progres pembangunan masing-masing stasiun yang berada di jalur perpanjangan ini.
Syarat dan Cara Daftar Naik LRT, BRT dan MRT Gratis untuk Pekerja Gaji Maksimal Rp6,2 Juta
“Memang stasiun yang paling maju progresnya adalah di stasiun Rawamangun, dengan capaian sekitar 91,69%,” kata Ramdani dalam kesempatan yang sama, menyoroti kecepatan pembangunan di titik tersebut.
Adapun progres pembangunan stasiun lainnya mencakup Stasiun Pramuka BPKP yang mencapai 65,29%, Stasiun Pasar Pramuka 45,24%, Stasiun Matraman 65,89%, serta Stasiun Manggarai yang kini berada di angka 30,42%.
Tidak hanya fokus pada penyelesaian Fase 1B, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga tengah mengkaji potensi pengembangan proyek LRT Jakarta lebih lanjut. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa perpanjangan jalur LRT Jakarta dari Manggarai menuju Dukuh Atas diperkirakan akan membutuhkan anggaran sekitar Rp2 triliun.
“Untuk itu saya telah mengonfirmasi kepada Dirut Jakpro, bahwa jika LRT Jakarta diperpanjang dari Manggarai sampai dengan Dukuh Atas, perkiraan biaya yang diperlukan kurang lebih Rp2 triliun,” jelas Pramono ketika ditemui di Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara Summarecon Mall, Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025). Kajian ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengembangkan transportasi publik yang modern dan terintegrasi di ibu kota.
Ringkasan
Proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai ditargetkan beroperasi penuh pada Agustus 2026. PT LRT Jakarta telah merekrut 20 masinis baru untuk mendukung operasional rute yang diperpanjang ini, mengingat kebutuhan jam operasional minimum yang harus dipenuhi.
Progres proyek LRT Jakarta Fase 1B hingga minggu kedua November 2025 mencapai 80,57%, dengan pembangunan viaduk mencapai 95,40%. Stasiun Rawamangun menjadi yang paling maju dengan capaian 91,69%. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang mengkaji perpanjangan jalur LRT Jakarta dari Manggarai ke Dukuh Atas, yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp2 triliun.