
Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, menegaskan bahwa institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap untuk beradaptasi dan berubah demi memenuhi ekspektasi publik di masa mendatang. Pernyataan ini muncul di tengah sorotan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat yang kini disebut-sebut lebih condong meminta bantuan kepada petugas pemadam kebakaran (Damkar) saat menghadapi masalah.
Pergeseran preferensi masyarakat ini, menurut Jimly, bukan sekadar asumsi, melainkan sebuah fakta yang diakui bahkan oleh pimpinan Polri sendiri. Ia secara khusus merujuk pada pernyataan Wakapolri Dedi Prasetyo yang menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Damkar kini lebih tinggi dibanding polisi. “Wakapolri saja ngomongnya kayak begitu dan itu sama dengan statement Pak Kapolri beberapa kali dalam rapat kami maupun di pers,” ujar Jimly pada Selasa (25/11), menggarisbawahi konsistensi pandangan dari pucuk pimpinan.
Jimly Asshiddiqie menjelaskan bahwa para pimpinan di Polri tidak menampik kondisi ini. Sebaliknya, mereka menunjukkan tekad kuat untuk melakukan reformasi dan beradaptasi secara menyeluruh. “Jadi, dia tidak denial, tidak menolak,” tegas Jimly, menggambarkan keseriusan institusi untuk berbenah. Komitmen ini juga tercermin dari pembentukan Komisi Transformasi Internal oleh Polri, sebuah langkah konkret menuju perbaikan mendasar.
Dalam upaya mewujudkan perbaikan yang nyata, Komisi Reformasi Polri dijadwalkan akan terus menyerap aspirasi publik melalui serangkaian audiensi selama tiga bulan ke depan. Proses ini krusial untuk memastikan bahwa arah kebijakan reformasi kepolisian yang digariskan benar-benar relevan dan menjawab kebutuhan masyarakat. Target penyelesaian arah kebijakan ini sendiri ditetapkan pada akhir Januari 2026.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan diambil, Jimly Asshiddiqie menyatakan optimismenya. “Jadi, optimistis saja bahwa selama tiga bulan ke depan ini akan ada perbaikan,” pungkasnya, menunjukkan keyakinan akan progres positif yang akan segera terlihat dalam institusi kepolisian. (ant)