Ringkasan Berita:
- Verrell Bramasta membantah kecaman warganet dan mengklarifikasi bahwa rompi yang ia kenakan saat kunjungan bencana bukanlah rompi antipeluru, melainkan Tactical VST yang tidak dilengkapi pelat balistik.
- Ia menjelaskan bahwa rompi tersebut digunakan murni untuk alasan fungsional di area bencana yang dinamis.
- Terlepas dari kontroversi pakaian, Verrell melakukan aksi kemanusiaan dengan berjanji akan membelikan motor pengganti bagi seorang ibu korban banjir.
Kita Tekno – Anggota Komisi X DPR RI sekaligus aktor, Verrell Bramasta, baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik menyusul kunjungannya ke wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat pada Minggu (30/11/2025). Kedatangannya yang seharusnya menuai simpati karena misi kemanusiaan, justru berujung pada polemik di media sosial, terutama karena pilihan busana yang ia kenakan.
Warganet menyoroti sebuah rompi yang dikenakan Verrell, yang sepintas mirip dengan rompi antipeluru atau perlengkapan taktis militer. Penampilan ini memicu pertanyaan dan kritik tajam, mempertanyakan mengapa perlengkapan seperti itu digunakan di luar zona konflik, serta dianggap sebagai “salah kostum” atau berlebihan. Namun, Verrell Bramasta dengan sigap memberikan klarifikasi untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut.
Di balik hiruk pikuk kontroversi pakaiannya, Verrell Bramasta tetap fokus pada tujuan utamanya: hadir langsung di lokasi bencana untuk memberikan dukungan dan bantuan. Dengan penuh kerendahan hati, ia mendengarkan keluh kesah para korban di Kota Padang, merasakan langsung dampak musibah yang mereka alami. “Hari ini, saat tiba di salah satu titik terdampak banjir di Padang, saya merasakannya sejak langkah pertama,” ujar Verrell. “Seorang ibu menceritakan bagaimana air naik begitu cepat, tak memberi waktu menyelamatkan apa pun,” tambahnya, menggambarkan kepedihan warga.
Aksi kemanusiaan Verrell tidak hanya sebatas memberikan bantuan pangan dan kebutuhan dasar lainnya. Ia juga menunjukkan empati mendalam dengan menenangkan seorang ibu yang kehilangan motornya akibat banjir. Bahkan, Verrell berjanji akan membelikan motor pengganti sebagai penunjang usaha ibu tersebut. “Setibanya di Sumatera Barat, saya melihat sendiri bagaimana warga melewati masa sulit ini. Banyak cerita kehilangan maupun usaha bertahan. Kehadiran dan kepedulian adalah awal pemulihan,” tuturnya, menekankan pentingnya dukungan moral dan materiil bagi korban.

Menanggapi gelombang kecaman terkait busana yang ia kenakan, Verrell Bramasta menegaskan bahwa rompi tersebut sama sekali bukan rompi antipeluru. Ia mengklarifikasi bahwa itu adalah Tactical VST, sejenis rompi lapangan yang memang umum digunakan dalam kegiatan dengan mobilitas tinggi. Verrell menjelaskan, rompi tersebut tidak dilengkapi dengan pelat balistik untuk menahan peluru, melainkan murni fungsional dan praktis.
Bukan tanpa alasan Verrell Bramasta memilih rompi tactical itu. Di area bencana yang dinamis, ia perlu membawa beberapa perlengkapan kecil seperti air minum dan uang tunai untuk dibagikan secara cepat. Rompi Tactical VST ini dilengkapi dengan sistem kantong modular yang memudahkan penyimpanan berbagai barang tanpa menghambat pergerakan. “Tingginya mobilitas di area bencana membuat saya perlu membawa perlengkapan secara praktis agar cepat membantu warga dan tim di lapangan,” jelas Verrell, menyimpulkan bahwa pilihan rompi tersebut murni didasari kebutuhan fungsionalitas, bukan sebagai gimmick keamanan atau gaya-gayaan.

(Tribunnewsmaker.com/Candra)
Ringkasan
Verrell Bramasta menuai kontroversi saat mengunjungi korban banjir di Sumatera Barat karena rompi yang dikenakannya. Warganet mengira rompi tersebut adalah rompi antipeluru, namun Verrell mengklarifikasi bahwa itu adalah Tactical VST yang tidak memiliki pelat balistik dan digunakan karena alasan fungsional di lapangan. Ia membutuhkan rompi tersebut untuk membawa perlengkapan kecil seperti air minum dan uang tunai agar dapat membantu warga dengan cepat.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Verrell tetap fokus pada aksi kemanusiaannya. Ia memberikan bantuan pangan dan kebutuhan dasar lainnya kepada para korban banjir. Verrell bahkan berjanji akan membelikan motor pengganti untuk seorang ibu yang kehilangan motornya akibat banjir, menunjukkan empatinya yang mendalam terhadap kesulitan yang dialami para korban.