Presiden Prabowo Subianto telah meninjau langsung sejumlah wilayah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat pada Senin (1/12). Kunjungan marathon ini bertujuan untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal serta menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dalam kunjungan ke Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara di Sumatera Utara, Presiden Prabowo menegaskan prioritas pemerintah adalah segera mengirimkan bantuan dan membuka akses ke daerah-daerah yang masih terisolasi. “Ada beberapa daerah terisolasi yang insyaallah bisa kita tembus,” ujarnya kepada wartawan. Ia menekankan pentingnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pemulihan listrik. Prabowo juga menyampaikan apresiasi tinggi atas gerak cepat berbagai instansi seperti BNPB, TNI, dan Polri dalam merespons bencana ini. Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas instansi sangat krusial dalam menanggulangi dampak bencana yang telah merenggut 442 nyawa di seluruh Sumatera.

Presiden memantau kondisi penanganan bencana dan menyatakan situasi secara keseluruhan menunjukkan perbaikan. “Kita monitor terus, saya kira kondisi membaik, saya kira kondisi sekarang sudah cukup,” kata Prabowo. Cuaca di lokasi juga membaik, memberikan harapan untuk percepatan pemulihan. “Kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat,” tambahnya.

Melanjutkan peninjauan, Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Alas Leuser, Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, pada pukul 11.35 WIB. Menggunakan helikopter Super Puma dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, ia didampingi Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi. Dari sana, Prabowo langsung menuju Pantai Dona untuk meninjau jembatan yang putus serta Posko Pengungsian di Desa Bambel Baru, tempat warga terdampak banjir.

Kunjungan Prabowo di Jembatan Pantai Dona, Semadang, Aceh, mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Warga berkerumun meminta foto bersama, bahkan berebut untuk memeluk dan mencium tangan Presiden yang mengenakan setelan safari berwarna krem itu. Jembatan Pantai Dona yang putus di bagian tengah, kini diberi garis polisi, merupakan penghubung vital bagi tiga kecamatan: Lawe Alas, Tanoh Alas, dan Babul Rahmah.

Di posko pengungsian Bambel Baru, Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Presiden Prabowo bertemu langsung dengan para pengungsi. Turut mendampingi Mensos Saifullah Yusuf, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry. Dalam sambutannya, Bupati Fakhry mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas kehadiran Prabowo. “Tidak pernah terbayang di hati kami seorang pemimpin negara, seorang Presiden, hadir di Kabupaten Aceh Tenggara,” tuturnya. Ia juga secara berkelakar mendoakan agar Prabowo dapat menjadi Presiden seumur hidup, yang disambut riuh amin dari para pengungsi. Mendengar hal tersebut, Prabowo hanya tersenyum seraya menggelengkan kepala.

Menyapa para pengungsi di tenda, Prabowo menyampaikan terima kasih atas semangat dan senyum yang tetap terpancar di tengah musibah. “Walaupun saudara-saudara, bapak-bapak, ibu-ibu mengalami musibah, masih semangat, masih cerah, masih menerima saya dengan senyum, terima kasih, luar biasa,” katanya. Ia juga meminta Bupati Aceh Tenggara untuk terus memperjuangkan nasib rakyat, mengingat potensi besar daerah tersebut yang dapat dimaksimalkan di masa depan.

Dalam interaksi langsung, seorang warga pengungsi sempat mencurahkan harapannya kepada Presiden, meminta pembangunan bendungan untuk melindungi lahan jagung mereka yang telah hancur. Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry kemudian menjelaskan bahwa Presiden akan menurunkan tim khusus untuk meninjau dan menindaklanjuti permohonan tersebut. Prabowo menanggapi dengan janji, “Percayalah kita akan berbuat yang terbaik untuk rakyat.”
Perjalanan peninjauan berlanjut ke Sumatera Barat (Sumbar) usai kunjungan di Sumatera Utara dan Aceh. Presiden Prabowo bertolak dari Bandara Internasional Kualanamu pukul 13.45 WIB dan mendarat di Bandara Minangkabau, Sumbar, pukul 15.00 WIB. Di Sumbar, agenda Presiden meliputi peninjauan dapur umum, posko Basarnas, posko layanan kesehatan, serta kegiatan trauma healing bagi korban bencana.

Tiba di posko pengungsian korban banjir di Kasai Permai, Nagari Kasang, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumbar, pukul 15.30 WIB, kedatangan Presiden disambut antusias oleh para pengungsi. Ia berkeliling tenda, menyalami, berbincang singkat, bahkan memeluk anak-anak yang bersemangat di tengah kesulitan bencana. Prabowo juga sempat melihat langsung kegiatan memasak di dapur umum dan mengadakan “rapat” mendadak di lokasi. Sejumlah pejabat tinggi turut hadir mendampingi, antara lain Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, serta anggota DPR Andre Rosiade.
Di hadapan para pengungsi, Presiden Prabowo menyampaikan duka cita atas korban jiwa dan memastikan komitmen pemerintah untuk selalu bersama rakyat. “Ini musibah, saya turut berduka cita dengan keluarga yang ditinggalkan. Saya berdoa bapak-bapak, ibu-ibu, tabah, tegar, percaya kita satu keluarga besar, kita tidak akan biarkan saudara-saudara sendiri,” ucapnya. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan bekerja keras membenahi seluruh kerusakan bangunan dan infrastruktur.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi demi kesejahteraan rakyat. “Marilah kita saling membantu sama-sama menghadapi masa susah. Yang penting saya harus mengelola di pusat supaya kekayaan negara benar-benar untuk rakyat, supaya tidak ada kebocoran, tidak ada maling-maling yang mencuri uang rakyat,” tegasnya. Pertanyaannya kepada pengungsi, “Kalian suka tidak kalau saya sikat maling-maling semua itu?” disambut gemuruh seruan “Hidup Prabowo!” dari para pengungsi. Presiden Prabowo membalas antusiasme tersebut, “Terima kasih, terima kasih, walaupun saudara sedang susah tapi semangatmu luar biasa!” Kunjungan ini menegaskan kehadiran negara di tengah kesulitan rakyat, sekaligus memberikan harapan akan pemulihan dan masa depan yang lebih baik.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal dan menyalurkan bantuan. Di Sumatera Utara, prioritas utama adalah membuka akses ke daerah terisolasi dan memastikan pasokan BBM serta pemulihan listrik. Presiden juga mengapresiasi gerak cepat berbagai instansi dalam merespons bencana yang telah menelan ratusan korban jiwa.
Di Aceh dan Sumatera Barat, Prabowo menyapa para pengungsi, menyampaikan duka cita, dan memastikan komitmen pemerintah untuk selalu bersama rakyat. Ia juga menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi demi kesejahteraan rakyat dan berjanji akan berbuat yang terbaik untuk memulihkan kerusakan infrastruktur. Kunjungan ini disambut antusias oleh masyarakat dan memberikan harapan akan pemulihan.