Jalan Raya Dayeuhkolot lumpuh terendam banjir, warga tagih janji manis Dadang Supriatna

Photo of author

By AdminTekno

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG – Banjir yang menerjang kawasan Kabupaten Bandung sejak Kamis (4/12/2025) malam, sampai hari ini masih melumpuhkan aktivitas masyarakat. Salah satu daerah yang paling terdampak ada di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah.

Pantauan di lokasi, ketinggian air banjir di Alun-alun Dayeuhkolot, sampai pagi ini masih setinggi paha orang dewasa. Banyak kendaraan sepeda motor yang nekat menerobos banjir, meski akhirnya mogok di tengah jalan.

Ada juga warga yang memilih menerjang banjir meski air masih juga belum surut sejak semalam. Kendaraan mobil pun tak bisa melintas sama sekali karena tingginya air banjir.

Salah seorang warga Dayeuhkolot, Daniel Calvin, mengatakan, malam tadi dia terjebak macet di Dayeuhkolot hampir dua jam. Kendaraan sepeda motornya tak bisa menerjang air banjir, karena disertai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Daniel yang baru pulang bekerja di daerah Banjaran harus menempuh waktu sekitar dua jam untuk bisa pulang ke kediamannya di Cibaduyut.

“Mau ke daerah Pameungpeuk – Banjaran harus muter ke Cibaduyut, Rancamanyar, Bojongmalaka, sampai Pameungpeuk. Biasanya ke sana 20 menit, ini ditempuhnya sampai 1,5 jam,” kata Daniel kepada JPNN ditemui di lokasi, Jumat (5/12).

Sebagai warga Kabupaten Bandung yang sejak kecil tinggal di sana, Daniel mengaku jengah dengan janji kepala daerah tiap kali Pilkada. Menurutnya, tak ada satu pun janji penanganan banjir yang terealisasi.

Puluhan tahun Daniel harus mengeluarkan tenaga yang lebih untuk bisa pulang dengan selamat saat musim hujan tiba.

“Dari arah kota, Mengger, perempatan Radio Palasari, Metro Garmen sudah tergenang (air) hampir selutut. Membuat jalanan macet apalagi daerah tersebut merupakan kawasan industri yang karyawannya ribuan, jadinya kalau bubaran pabrik macet, ditambah akses jalan terhambat oleh banjir,” ujarnya.

“Belum lagi bau-bau tidak sedap dari pembuangan atau gorong-gorong,” lanjutnya.

Ia berharap, Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Dadang Supriatna – Ali Syakieb, becus bekerja menangani permasalahan banjir. Adapun kawasan Dayeuhkolot sudah jadi langganan banjir saat musim hujan tiba.

“Pemerintah perlu mengevaluasi sistem pembuangan limbah pabrik dan juga gorong-gorong yang dasarnya saja terlihat dangkal sepanjang Jalan raya Moch Tooha – Dayeuhkolot,” tegasnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Wahyudin mengatakan petugas terus melakukan asesmen dan evakuasi terhadap korban banjir dan longsor di Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan ribuan rumah dan sebagian lainnya terendam banjir maupun terdampak longsor.

“Masyarakat diimbau tetap waspada, petugas masih melakukan asesmen dan evakuasi,” ucap Wahyudin. (mcr27/jpnn)

Leave a Comment