Donald Trump bakal terlibat langsung dalam akuisisi Netflix-Warner Bros

Photo of author

By AdminTekno

Kita Tekno – , JAKARTA — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengindikasikan keterlibatannya dalam menentukan kelanjutan rencana merger antara raksasa streaming Netflix dan Warner Bros. Pernyataan ini disampaikan Trump kepada para wartawan saat menghadiri acara Kennedy Center Honors.

“Saya akan terlibat dalam keputusan tersebut,” tegas Trump, seperti dilaporkan pada Senin (8/12/2025) waktu Indonesia. Dalam acara penghargaan seni itu, Trump menyuarakan keprihatinannya mengenai potensi konsentrasi pangsa pasar yang bisa timbul dari entitas gabungan Netflix dan Warner Bros, menurut laporan Reuters pada hari yang sama.

Meskipun belum secara eksplisit menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan akuisisi ini, Trump menyoroti risiko pemusatan kekuatan yang signifikan dalam industri hiburan. Kekhawatiran ini menjadi alasan utama bagi keterlibatannya dalam proses peninjauan merger yang diperkirakan akan menjadi salah satu transaksi terbesar di Hollywood.

Sebelumnya, pada Jumat (5/12/2025), Netflix telah mencapai kesepakatan monumental untuk mengakuisisi divisi televisi, studio film, dan layanan streaming milik Warner Bros Discovery. Nilai akuisisi fantastis ini mencapai US$72 miliar, atau setara dengan sekitar Rp1.200 triliun, yang akan menempatkan Netflix sebagai pengendali salah satu aset paling berharga di Hollywood.

Menurut informasi dari situs resmi Netflix, transaksi ini diharapkan rampung seiring dengan pemisahan divisi Jaringan Global Warner Bros Discovery menjadi perusahaan publik baru, yang diproyeksikan terjadi pada Kuartal III/2026. Dalam ketentuan perjanjian, setiap pemegang saham Warner Bros akan menerima US$23,25 tunai dan US$4,50 dalam saham biasa Netflix untuk setiap saham biasa yang beredar saat penutupan transaksi.

Sumber-sumber terdekat mengungkapkan bahwa ketertarikan Netflix terhadap Warner Bros berawal dari upaya mendalam untuk memahami kondisi bisnisnya. Minat ini memuncak ketika Warner Bros Discovery membuka proses lelang pada 21 Oktober, menyusul penolakan tiga tawaran awal dari Paramount Skydance, konglomerat media lainnya.

Lebih dari sekadar mengakuisisi katalog film dan serial ikonis Warner Bros, seperti Harry Potter dan Game of Thrones, sumber-sumber tersebut menjelaskan bahwa Netflix sangat menghargai unit bisnis Warner Bros yang melengkapi operasional mereka. Ini mencakup divisi distribusi film, promosi, dan studio film yang sangat kuat, memperkuat ekosistem Netflix secara keseluruhan.

“Kami berharap dapat merealisasikan penghematan biaya setidaknya US$2 miliar hingga US$3 miliar per tahun pada tahun ketiga, dan kami memperkirakan transaksi ini akan bersifat accretive (bertumbuh) terhadap laba per saham GAAP pada tahun kedua,” ungkap Co-Chief Executive Officer Netflix, Tef Sarandos, optimis mengenai dampak finansial akuisisi ini.

Akuisisi strategis ini juga diprediksi akan memperkuat posisi HBO Max, layanan streaming unggulan milik Warner Bros. Diharapkan, HBO Max akan mendapatkan manfaat signifikan dari pengalaman luas Netflix dalam membangun dan mengembangkan layanan streaming video global yang sukses.

Keseriusan Netflix muncul setelah Warner Bros mengumumkan rencananya pada Juni 2025 untuk memisahkan bisnisnya menjadi dua perusahaan publik, yakni memisahkan jaringan televisi kabel dari bisnis studio dan streaming. Pengumuman ini membuka peluang yang dimanfaatkan Netflix dengan serius.

Namun, di sisi lain, serikat pekerja Hollywood dan pemilik bioskop menyuarakan kekhawatiran serius. Mereka memperingatkan bahwa kesepakatan ini berpotensi memangkas lapangan kerja, semakin mengkonsentrasikan kekuasaan di tangan segelintir perusahaan, dan mengurangi jumlah film yang dirilis di bioskop, terutama jika lolos dari tinjauan regulasi ketat.

“Perusahaan streaming terbesar di dunia menelan salah satu pesaing terbesarnya adalah hal yang dimaksudkan oleh undang-undang antimonopoli untuk dicegah,” tegas serikat pekerja Writers Guild of America East and West dalam sebuah pernyataan, menyoroti implikasi persaingan dari merger ini.

Perjalanan Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros bukanlah tanpa persaingan sengit. Mereka harus bersaing ketat dengan nama-nama besar seperti Paramount dan Comcast, pemilik NBCUniversal, dalam perebutan salah satu aset media paling didambakan. (Laurensius Katon Kandela)

Leave a Comment