Trump akan telepon Thailand dan Kamboja untuk akhiri konflik yang makin memanas

Photo of author

By AdminTekno

Presiden AS Donald Trump menyatakan akan melakukan panggilan telepon untuk menghentikan konflik terbaru antara Thailand dan Kamboja di perbatasan.

Thailand dan Kamboja sebelumnya telah menyepakati gencatan senjata, dan kesepakatan itu ditandatangani di hadapan Trump di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Oktober 2025.

Dalam rapat umum di Pennsylvania pada Selasa (9/12), Trump menyebut sejumlah perang yang dia klaim telah dia bantu hentikan seperti Pakistan-India dan Israel-Iran.

“Saya benci mengatakan yang satu ini, yaitu Kamboja-Thailand, dan dimulai hari ini dan besok saya akan melakukan panggilan telepon. Siapa lagi yang bisa bilang saya akan melakukan panggilan telepon dan menghentikan perang antara dua negara yang sangat kuat, Thailand dan Kamboja,” kata Trump, dikutip dari Reuters, Rabu (10/12).

Trump sebelumnya telah berbicara dengan pemimpin Thailand dan Kamboja, serta menjadi penengah gencatan senjata kedua negara yang rapuh. Konflik antara Thailand dan Kamboja di perbatasan itu menewaskan 48 orang dan menjadi konflik paling parah dalam sejarah kedua negara.

Trump pada Juli lalu menggunakan negosiasi dagang untuk menengahi gencatan senjata. Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow mengatakan kepada Reuters tidak menilai ancaman tarif harus digunakan untuk menekan negaranya agar mau berunding.

Sementara itu, penasihat utama Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan pihaknya siap untuk berunding kapan saja.

Sebelumnya, Thailand menyerang Kamboja di wilayah perbatasan pada Senin (8/12). Thailand mengatakan serangan itu diluncurkan karena Kamboja lebih dulu menyerang.

Sempat menahan diri, Kamboja akhirnya membalas serangan Thailand. Warga di perbatasan diperintahkan untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Leave a Comment