Jemaah haji asal Malang hilang sejak Mei, Kemenag tempuh tes DNA keluarga

Photo of author

By AdminTekno

jatim.jpnn.com, MALANG – Satu jemaah haji asal Sukardi, jemaah asal Kabupaten Malang yang hilang pada 29 Mei 2025 saat menjalankan ibadah Haji masih belum ditemukan hingga penghujung tahun.

Selain Sukardi, dua jemaah berasal dari Palembang dan Banjarmasin juga masih belum ditemukan. Sebagai upaya untuk menemukan Sukardi, Kementerian Agama melaksanakan Tes DNA secara serentak terhadap keluarga jemaah haji.

Tes DNA bagi keluarga Sukardi dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) oleh tim Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Mabes Polri.

Kasubdit Transportasi dan Perlindungan Jemaah Haji Reguler Ditjen PHU Sri Darfatihati menegaskan bahwa Tes DNA ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemanusiaan bagi keluarga jemaah.

“Pelaksanaan Tes DNA ini merupakan amanat Menteri Agama agar jemaah yang dinyatakan hilang segera mendapatkan kejelasan. Upaya ini dilakukan dengan mencocokkan spesimen keluarga dengan sejumlah jenazah di Arab Saudi yang hingga kini belum teridentifikasi,” kata Sri, Selasa (16/12).

Dia juga menyampaikan bahwa kontrak perlindungan asuransi jemaah haji masih berlaku hingga Februari 2026.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang Abdul Salam menyampaikan bahwa seluruh ikhtiar pencarian terhadap Sukardi telah dilakukan secara maksimal sejak dinyatakan hilang di Makkah pada 29 Mei 2025.

“Jemaah telah sah menunaikan ibadah haji karena telah dibadalkan. Proses pencarian dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Perlindungan Jemaah (Linjam) sejak puncak haji hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air,” kata Abdul.

“Alhamdulillah, hari ini Tes DNA kepada ahli waris dapat dilaksanakan sebagai upaya lanjutan untuk memperoleh kejelasan,” ujarnya.

Anak ketiga Sukardi, Amin Nuruddin (29) berharap agar proses ini dapat memberikan kepastian bagi keluarganya.

“Kami mohon doa yang terbaik untuk ayahanda,” pungkasnya. (mcr23/jpnn)

Leave a Comment