
Bek tangguh Persija Jakarta, Jordi Amat, telah membagikan pandangannya mengenai langkah krusial yang harus diambil Tim Nasional Indonesia demi mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia 2030.
Jordi Amat mengakui bahwa perjalanan panjang menuju gelaran akbar Piala Dunia 2030 bukanlah misi yang mudah dan penuh dengan tantangan. Pernyataan ini disampaikannya kepada awak media, termasuk Bolasport.com, setelah sesi latihan Persija di Persija Training Ground, Bojongsari, Kota Depok, pada Kamis (18/12/2025).
Menurut Jordi, fondasi utama keberhasilan Timnas Indonesia untuk menembus level tertinggi sepak bola dunia terletak pada kepemilikan pelatih berkualitas yang didukung penuh oleh seluruh elemen. “Saya tahu Piala Dunia 2030 itu masih cukup jauh,” ujar Jordi Amat kepada awak media. “Kami ingin melangkah selangkah demi selangkah, tetapi yang paling penting adalah kami punya pelatih yang bagus, semua orang percaya padanya, dan berada di belakangnya,” tambahnya, menegaskan pentingnya sinergi antara pelatih dan seluruh ekosistem sepak bola nasional.
Pemain berdarah Spanyol ini lebih lanjut menekankan bahwa dukungan tak tergoyahkan terhadap juru taktik Tim Garuda sangat vital untuk membantu pelatih memikul beban berat kepemimpinan dalam membawa Timnas Indonesia meraih prestasi.
Pernyataan Jordi Amat ini tentunya tak lepas dari refleksi pahit kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, setelah terhenti langkahnya di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kangkangi Timnas U-22 Indonesia di Klasemen Runner-up, Pelatih Malaysia Bangga Usai Raih Medali Perunggu SEA Games 2025
Kegagalan tersebut disinyalir berawal dari keputusan kontroversial PSSI yang mendepak pelatih Shin Tae Yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert, bahkan sebelum babak ketiga kualifikasi tuntas. Keputusan ini menuai banyak perdebatan, mengingat Shin Tae Yong sebelumnya telah sukses membawa Timnas Indonesia menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, harapan yang disematkan pada Patrick Kluivert untuk mengantar Tim Garuda ke Piala Dunia pupus begitu saja, karena ia gagal memenuhi ekspektasi tersebut.
Mantan pemain bintang Barcelona itu bahkan gagal total dalam memimpin Tim Garuda di babak keempat kualifikasi, yang berujung pada pemecatannya dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Rentetan kegagalan dua pelatih secara berturut-turut ini tentu saja kian menambah kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat Indonesia yang selama ini telah setia mengikuti perjuangan Timnas melalui berbagai rintangan kualifikasi.
Jordi Amat kembali menekankan bahwa dengan pemilihan pelatih yang tepat dan dukungan penuh yang berkelanjutan, Timnas Indonesia memiliki peluang emas untuk mempersiapkan generasi pemain berikutnya dengan lebih matang. “Dengan begitu, kami bisa mempersiapkan generasi berikutnya dengan baik,” ujarnya, menegaskan visinya.
Bek andalan Persija Jakarta ini juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Indonesia, yakni ketersediaan banyak pemain muda berbakat yang siap dan mampu bersaing membela panji Timnas. “Kami punya banyak pemain yang masih sangat muda dan siap bermain,” imbuhnya, menyuntikkan optimisme terhadap masa depan sepak bola Tanah Air.
Meskipun mengakui adanya rasa sedih atas kegagalan menembus Piala Dunia 2026, Jordi Amat tetap memancarkan optimisme tinggi terhadap masa depan Timnas Indonesia. “Jadi memang sedikit sedih bagi para pemain muda karena mereka belum bisa lolos [ke Piala Dunia 2026], tapi tidak apa-apa. Kami harus terus melangkah dan tetap maju,” tutur Jordi, menunjukkan semangat juang yang tak padam.
Milomir Seslija Pernah Dipecat Persis Solo, Pelatih Gaek Bosnia Kini Ditugasi Selamatkan Laskar Sambernyawa dari Degradasi
Kini, sorotan publik tertuju pada nama John Herdman yang santer disebut sebagai kandidat terkuat untuk mengisi posisi pelatih kepala Tim Merah Putih, menggantikan Patrick Kluivert. Herdman, dengan pengalaman matangnya bersama Tim Nasional Kanada, diharapkan mampu membawa dampak signifikan bagi perkembangan Timnas Indonesia. Rekam jejaknya dalam memimpin Kanada dipandang sebagai nilai tambah krusial untuk menumbuhkan kembali kepercayaan dan dukungan luas dari berbagai elemen sepak bola nasional.
Aspek krusial yang ditegaskan oleh Jordi Amat, yakni dukungan penuh terhadap pelatih terpilih, menjadi pondasi tak terpisahkan dalam mengarungi perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2030.
Perjalanan prestisius menuju panggung Piala Dunia tidak hanya menuntut talenta, tetapi juga disiplin tinggi yang harus diterapkan sejak kompetisi-kompetisi awal, termasuk di setiap babak kualifikasi.
Hingga detik ini, PSSI belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait siapa sosok yang akan menggantikan Patrick Kluivert di kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Keputusan strategis PSSI mengenai pelatih baru ini akan menjadi momen krusial yang tidak hanya akan menentukan arah persiapan menuju Piala Asia 2027, tetapi juga membentangkan jalan panjang Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2030.