Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir, menyampaikan apresiasi mendalam atas performa luar biasa kontingen Indonesia dalam ajang SEA Games 2025. Hingga saat ini, Indonesia berhasil menempati posisi kedua dalam klasemen medali dengan torehan gemilang 91 medali emas.
Pencapaian fantastis ini secara signifikan melampaui target awal yang dicanangkan oleh Menpora, yakni 80 medali emas. Lebih dari sekadar melampaui target, keberhasilan Indonesia finis di posisi kedua klasemen SEA Games ini mencatatkan sejarah baru bagi bangsa.
Dalam keterangan resminya, Erick menjelaskan, “Hingga 19 Desember pukul 22:00 tadi malam, kontingen Indonesia menempati posisi runner-up pada klasemen medali dengan perolehan sementara 91 medali emas. Sementara itu, Vietnam berada di posisi tepat di bawah Indonesia dengan perolehan 86 medali emas.”
Erick menambahkan bahwa status runner-up ini sungguh merupakan sejarah baru yang membanggakan. Terakhir kali Indonesia menduduki peringkat kedua adalah pada SEA Games 1995. Dalam gelaran SEA Games sebelumnya, terutama saat Indonesia tidak bertindak sebagai tuan rumah, posisi rata-rata kontingen Merah Putih kerap berada di peringkat ketiga atau keempat.
Keberhasilan ini, menurut Erick, tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Bentuk dukungan konkret dari Presiden Prabowo, yang juga menjadi motivasi besar, adalah penambahan bonus bagi atlet peraih medali emas menjadi fantastis, Rp 1 Miliar.
“Hasil gemilang ini tidak terlepas dari dukungan Bapak Presiden yang memungkinkan Indonesia mengirimkan atlet-atlet terbaik ke SEA Games 2025. Ditambah lagi, motivasi dan arahan langsung dari Bapak Presiden di Istana, termasuk dorongan semangat bahwa perjuangan para atlet di SEA Games merupakan tugas mulia dalam membela dan mengharumkan nama bangsa,” tutur Erick.
Lebih lanjut, Erick juga menekankan dampak positif kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait insentif. “Kebijakan Bapak Presiden dalam memberikan tambahan insentif sebesar Rp 1 miliar bagi atlet peraih medali emas turut memberikan dorongan motivasi yang sangat besar bagi para atlet. Ini menjadi jaminan untuk tabungan masa depan mereka, mengingat banyak orang tua atlet kerap khawatir akan jaminan masa depan profesi sebagai atlet,” tutup Erick.
