
Kita Tekno Pelatih tim Valencia Femenino B, Fernando Martin meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal di Labuan Bajo, NTT.
Kabar ini diumumkan secara resmi di akun milik klub.
Fernando Martin meninggal bersama tiga anaknya dalam kecelakaan kapal di Labuan Bajo, NTT.
Kabar ini sudah dikonfirmasi oleh otoritas lokal di Indonesia.
“Valencia CF sangat berduka mendalam atas wafatnya Fernando Martín, pelatih Valencia CF Femenino B,” tulis Valencia CF.
“Dan tiga anaknya dalam kecelakaan kapal tragis di Indonesia, sebagaimana dikonfirmasi oleh otoritas setempat,” lanjutnya.
Pihak klub menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya untuk seluruh keluarga, teman, dan rekan kerjanya di klub.
“Pada saat yang sangat sulit ini, Klub ingin menyampaikan duka cita terdalam dan dukungan penuh kepada keluarga, teman, dan rekan kerjanya di Valencia CF, Valencia CF Femenino, serta VCF Academy,” tulis Valencia CF.
Kalah dari Torino Pekan Lalu, Pelatih Sassuolo Enggan Salahkan Bek Tengah Termasuk Jay Idzes
Dikutip dari Kompas.com, insiden kapal tenggelam terjadi di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Di dalamnya ada empat turis asal Spanyol yang merupakan satu keluarga yang sempat hilang.
Empat orang yang dimaksud adalah keluarga dari Fernando Martin selaku pelatih Valencia Femenino B.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, tim SAR sedang melakukan pencarian terhadap keempat warga Spanyol tersebut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, dalam keterangan Kementerian Perhubungan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (27/12/2025), mengatakan bahwa empat warga negara Spanyol itu merupakan wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di wilayah Labuan Bajo.
“Keempat korban tersebut merupakan wisatawan mancanegara, warga negara Spanyol, yang berdasarkan data awal berada dalam satu rombongan keluarga,” kata Stephanus, dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, keempat warga Spanyol itu merupakan empat dari 11 orang yang menumpangi kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, pada Jumat (26/12/2025) malam sekitar pukul 21.00 Wita.
Kementerian Perhubungan juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kecelakaan kapal tersebut.
Chivu Buka Suara soal Bursa Transfer Januari 2026, Singgung Putra Rekannya di Inter Milan
Kronologi Tenggelamnya Kapal
Kecelakaan bermula saat kapal wisata KM Putri Sakinah yang membawa 11 penumpang berangkat dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar untuk melanjutkan perjalanan wisata pada pukul 20.00 Wita.
Namun, pada pukul 20.30 Wita kapal tersebut mengalami mati mesin dan tenggelam.
Kapal berbendera Indonesia dengan tipe kapal tradisional pengangkut penumpang ini mengangkut awak kapal, pemandu wisata, dan penumpang, termasuk wisatawan mancanegara.
Berdasarkan laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat anomali kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, lebih dari dua meter, sehingga menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.
“Hal ini menyulitkan kami melakukan pencarian awal,” ucap Stephanus, dikutip dari kantor berita AFP.
Sesaat setelah menerima informasi dari agen kapal, KSOP Kelas III Labuan Bajo segera melakukan koordinasi dan mengerahkan tim tanggap darurat bersama unsur Basarnas, TNI AL, Polairud Polda setempat, serta instansi terkait lainnya untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR).
Berdasarkan hasil evakuasi sementara, dari 11 orang penumpang kapal itu, tujuh orang di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, dengan rincian dua orang wisatawan mancanegara yang juga warga negara Spanyol; empat orang awak kapal; dan satu orang pemandu wisata.
“Seluruh korban selamat (tujuh orang) telah berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo dan berada dalam kondisi selamat,” bebernya.
Kata Pelatih Reka Cahya setelah Timnas Futsal U-16 Indonesia Lolos ke Final Piala AFF 2025, Tak Gentar Lawan Thailand Lagi
Sementara itu, empat orang lainnya yang merupakan warga negara Spanyol sempat dinyatakan hilang dan harus melalui proses pencarian oleh Tim SAR gabungan.
“Operasi SAR masih terus dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan personel serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan perairan setempat,” katanya.
Namun, pihak klub kemudian mengkonfirmasi bahwa seluruh keluarga sang pelatih telah meninggal dalam insiden tersebut.