bali.jpnn.com, DENPASAR – Hujan lebat dan angin kencang yang melanda perairan Bali, Sabtu (27/12) kemarin siang mendatangkan petaka.
Akibat cuaca buruk, kapal Phinisi Sharandy of De Seas dilaporkan tenggelam di perairan Mooring, Pelabuhan Serangan, Denpasar Selatan, pukul 10.30 WITA.
Posisi kapal Phinisi Sharandy of De Seas tenggelam berada pada koordinat -8°43’13” LS – 115°14’27” BT.
“Kapal dari proses perbaikan atau servis sebelum tenggelam,” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi.
Peristiwa bermula saat kapal dalam posisi lego jangkar (anchor) untuk menjalani proses perbaikan atau servis.
Di atas kapal, terdapat empat orang kru yang dipimpin oleh Mualim 2, Kamarudin, 38.
Ada juga KKM, Amirallah, 52; Juru Minyak, Irman Susanto, 26 dan Kelasi, Abu Bakar, 36.
Mereka bekerja melakukan perbaikan bersama delapan orang teknisi.
Secara tiba-tiba, cuaca buruk berupa angin kencang dari arah barat disertai hujan lebat menghantam lokasi kejadian.
Kondisi ekstrem ini menyebabkan kapal hilang keseimbangan dan miring ke arah kiri.
Kapal kemudian perlahan-lahan mulai tenggelam.
“Para kru dan teknisi segera menyelamatkan diri dengan melompat ke laut,” kata Kompol I Ketut Sukadi.
Beruntung, proses evakuasi dibantu dengan cepat oleh sekoci dan warga sekitar, sehingga seluruh korban berhasil dibawa ke daratan Pantai Serangan dengan selamat.
“Tidak ada korban dalam musibah ini. Semua dinyatakan selamat.
Namun, seluruh dokumen penting kapal beserta identitas pribadi para kru dilaporkan ikut tenggelam bersama badan kapal,” tutur Kompol I Ketut Sukadi.
Menurutnya, kepolisian dan Syahbandar Wilker Serangan tengah memonitor kondisi bangkai kapal guna memastikan tidak terjadi pencemaran laut akibat tumpahan minyak.
“Kami juga berkoordinasi dengan Syahbandar untuk merencanakan proses pengangkatan bangkai kapal agar tidak mengganggu arus pelayaran di Pelabuhan Serangan,” ucapnya. (lia/JPNN)
