
Kita Tekno – JAKARTA. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak mengungkapkan, dalam proses pemulihan fasilitas di wilayah banjir bandang di Sumatera, terdapat oknum yang berusaha menyabotase jembatan bailey di wilayah Teupin Manee, Desa di Aceh.
Ia mengungkapkan, terdapat oknum yang melakukan pembongkaran baut-baut pada infrastruktur jembatan bailey sesuatu yang sama sekali tidak disangka akan terjadi di tengah situasi bencana.
“Kami dua hari yang lalu, (ada oknum) membongkar baut-bautnya (jembatan). Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadap ini terus terang saja,” tutur Maruli dalam konferensi pers, Senin (29/12/2025).
Kemendagri Rekapitalisasi 63.230 Dokumen Kependudukan di Tiga Wilayah Kena Banjir
Maruli menyebut, tindakan tersebut sangat tidak berperikemanusiaan karena dilakukan saat masyarakat sedang tertimpa musibah, bahkan berpotensi mengorbankan warga yang menjadi korban bencana.
Ia menilai masih ada kelompok-kelompok tertentu yang justru mengarahkan tudingan kepada pemerintah dengan cara yang mengorbankan masyarakat.
“Masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan, jadi terus terang saya semalam tidak bisa tidur saya memikirkan ini karena saya pikir orang sebiadap ini luar biasa kalau kami tidak kompak,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pelepasan baut-baut tersebut bukanlah bentuk pengondisian, melainkan tindakan ‘biadab’ yang dapat membahayakan nyawa masyarakat. Ia menyebutkan bahwa bukti-bukti kejadian tersebut sudah ada dan meminta agar masyarakat korban bencana tidak kembali menjadi korban.
Lebih lanjut, Maruli membeberkan, pemerintah telah bekerja siang dan malam dengan mengerahkan personel baik TNI maupun Polri, serta terus mengirimkan kapal bantuan. Setiap empat hari hingga satu minggu, bantuan kembali dikirim ke tiga lokasi bencana, termasuk material jembatan, armco, perlengkapan jembatan gantung, serta perlengkapan kerja seperti pakaian, sepatu, dan alat-alat kerja agar penanganan dapat berjalan maksimal.