Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk merombak jajaran pegawai di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker K3). Langkah drastis ini akan diambil jika terbukti adanya praktik pemerasan yang melibatkan instansi tersebut.
Pernyataan Yassierli ini muncul menyusul operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). OTT tersebut mengungkap dugaan praktik pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam proses pengurusan sertifikasi K3. Ironisnya, nama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, diduga turut terlibat dalam skema pemerasan ini.
Menanggapi perkembangan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di Kantor Kemenaker pada Kamis (21/8) menegaskan pentingnya pembuktian. “Tentu semua harus ada berbasis bukti. Dan saya jamin kalau ada bukti, dan kemudian itu benar, tidak ada toleransi,” ujarnya seraya menambahkan bahwa akan ada perombakan besar jika dugaan itu terbukti. Meski demikian, ia menekankan prinsip praduga tak bersalah akan tetap dipegang hingga fakta berbicara.
Lebih lanjut, Yassierli tidak akan ragu untuk menonaktifkan pegawai di bawah kewenangannya yang terbukti melakukan tindak korupsi. Namun, terkait dengan posisi Wakil Menteri Ketenagakerjaan, ia menjelaskan bahwa pergeseran jabatan tersebut bukanlah ranah kewenangannya sebagai menteri.
“Kalau Wamenaker kan bukan dari Menteri. Kalau dari saya kan eselon 1 ke bawah,” jelasnya, merujuk pada batasan struktural kewenangannya di Kementerian Ketenagakerjaan.
Sebagai informasi kunci, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, atau akrab disapa Noel, telah diamankan oleh KPK pada Rabu malam (20/8). Ia ditangkap karena dugaan kuat keterlibatannya dalam kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3 bagi perusahaan.
Praktik pemerasan dalam urusan sertifikasi K3 ini disinyalir telah berlangsung sejak tahun 2019, menunjukkan dugaan modus operandi yang terstruktur. Untuk mendukung penyelidikan, KPK dilaporkan telah menyita 15 unit mobil dan 7 unit motor yang diduga kuat terkait dengan kasus pemerasan ini.
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan akan merombak jajaran Ditjen Binwasnaker K3 jika terbukti ada praktik pemerasan. Pernyataan ini muncul setelah OTT oleh KPK terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3, yang bahkan menyeret nama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer.
Yassierli menegaskan akan menindak tegas pegawai yang terbukti korupsi, namun menyatakan bahwa pergeseran jabatan Wakil Menteri bukan kewenangannya. Immanuel Ebenezer telah diamankan KPK terkait dugaan pemerasan sertifikasi K3 yang disinyalir telah berlangsung sejak 2019, dan KPK telah menyita sejumlah kendaraan terkait kasus ini.