BALI – Masyarakat di Pulau Dewata dikejutkan oleh guncangan gempa bumi yang terjadi pada Minggu (24/8) sore, tepatnya pukul 15.31 WITA. Peristiwa alam ini sontak menarik perhatian dan memicu kewaspadaan warga.
Berdasarkan analisis terkini dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa tersebut memiliki magnitudo 4,8 skala richter (SR). Pusat guncangan diidentifikasi mengguncang kawasan Kuta Selatan, Badung, Bali. Episenter gempa terletak pada koordinat 9,33° LS; 115,19° BT, berlokasi di laut sekitar 59 Km di barat daya Kuta Selatan, Bali, dengan kedalaman 60 Km.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menjelaskan lebih lanjut penyebab fenomena ini. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia,” ujarnya dalam keterangan resmi. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di Kuta Selatan, Bali, ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Laporan dari masyarakat mengindikasikan bahwa guncangan gempa terasa cukup jelas di beberapa wilayah. Daerah seperti Kuta Selatan dan Kuta Utara merasakan guncangan dengan intensitas II – III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sementara itu, wilayah Denpasar dan Karangasem melaporkan merasakan guncangan pada skala II MMI.
Berita baiknya, Cahyo Nugroho pada Minggu (24/8) memastikan, “Sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan signifikan yang diakibatkan oleh gempa ini.” Lebih lanjut, hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa lindu ini tidak berpotensi tsunami. Monitoring pasca-gempa juga mengonfirmasi bahwa tidak ada aktivitas gempa susulan yang tercatat, menambah rasa lega bagi masyarakat.
Menyikapi kejadian ini, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. “Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggungjawab,” tutur Cahyo Nugroho. Selain itu, BMKG juga memberikan saran praktis bagi warga, yakni menghindari bangunan yang menunjukkan retakan atau kerusakan akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran lindu,” tambahnya, menekankan pentingnya kewaspadaan dan pemeriksaan kondisi struktural rumah. (lia/JPNN)
Ringkasan
Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR mengguncang Kuta Selatan, Badung, Bali pada Minggu, 24 Agustus pukul 15.31 WITA. BMKG menyatakan pusat gempa berada di laut, sekitar 59 Km barat daya Kuta Selatan pada kedalaman 60 Km, disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Guncangan terasa di Kuta Selatan, Kuta Utara, Denpasar, dan Karangasem dengan intensitas yang berbeda.
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami dan hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pemeriksaan kondisi struktural bangunan juga disarankan.
