Rupiah Anjlok: Trump Ingin Pecat Lisa Cook? Dampak ke Ekonomi!

Photo of author

By AdminTekno

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, 26 Agustus. Salah satu faktor utama yang menjadi pemicu tekanan tersebut adalah isu pemecatan Anggota Dewan Gubernur The Fed, Lisa Cook, oleh Presiden AS Donald Trump, sebuah langkah yang mengguncang pasar finansial.

“Ada sentimen negatif di balik pemecatan Lisa Cook oleh Trump,” jelas Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana, kepada Katadata.co.id pada Selasa (26/8). Fikri memproyeksikan rupiah akan terdepresiasi tipis, bergerak di kisaran level Rp 16.220 hingga Rp 16.320 per dolar AS. Selain dinamika politik di AS, rupiah juga tertekan oleh data perumahan AS yang menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan, baik untuk housing start maupun building permits. Kebijakan The Fed pun turut memengaruhi pergerakan rupiah, terutama dengan “sedikit menurunnya ekspektasi penurunan Fed Fund Rate dibanding akhir pekan lalu,” tambah Fikri.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah telah dibuka melemah pada level Rp 16.264 per dolar AS, turun 5,50 poin atau melemah 0,03% dari posisi penutupan sebelumnya. Senada dengan Fikri, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah akan melemah, bergerak di rentang Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS. “Dolar AS menguat atau volatil setelah kabar Trump memecat Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook,” ungkap Lukman, menyoroti respons cepat pasar terhadap berita tersebut.

Trump Pecat Anggota Dewan Gubernur The Fed

Presiden Donald Trump secara mengejutkan memecat Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, melalui surat yang diunggahnya ke Truth Social pada Senin (25/8) malam waktu setempat. Dalam surat tersebut, Trump menegaskan, “Sesuai kewenangan saya berdasarkan Pasal II Konstitusi Amerika Serikat dan UU Federal Reserve pada 1913, sebagaimana telah diubah, Anda dengan ini diberhentikan dari jabatan Anda di Dewan Gubernur Federal Reserve, efektif segera.” Surat tersebut, yang dikutip dari NBC News pada Selasa (26/8), menjadi bukti nyata dari keputusan kontroversial ini.

Pemecatan ini didasari oleh klaim Trump yang mengutip ‘rujukan pidana’ dari Direktur Badan Keuangan Perumahan Federal, William Pulte, yang menuduh Lisa Cook melakukan penipuan hipotek. Federal Reserve sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan komentar. Lisa Cook, yang baru mengetahui tuduhan Pulte dari laporan media massa, menyatakan akan serius menanggapi pertanyaan apa pun tentang riwayat keuangannya. “Saya bermaksud menanggapi pertanyaan apa pun tentang riwayat keuangan saya dengan serius sebagai anggota Federal Reserve. Jadi saya mengumpulkan informasi yang akurat untuk menjawab pertanyaan yang sah dan memberikan fakta,” ujarnya minggu lalu.

Lisa Cook dikenal sebagai perempuan kulit hitam pertama yang menduduki posisi penting di dewan The Fed, yang diakui sebagai bank sentral independen paling berpengaruh di dunia. Menurut Undang-Undang Federal Reserve, seorang anggota dewan gubernur The Fed hanya dapat diberhentikan karena ‘suatu alasan’ atau ‘suatu jenis kesalahan’ yang spesifik. Mengingat Lisa Cook belum didakwa dengan kejahatan apa pun, pemecatannya berpotensi besar memicu perseteruan hukum antara bank sentral yang independen dan cabang eksekutif pemerintahan.

Mahkamah Agung, pada Mei lalu, menyatakan bahwa meskipun Presiden memiliki wewenang untuk memberhentikan anggota lembaga independen lainnya, Federal Reserve merupakan entitas semi-swasta dengan struktur dan tradisi historisnya yang unik. Hal ini menimbulkan keyakinan di kalangan banyak pihak bahwa standar untuk memberhentikan anggota dewan The Fed atau ketuanya akan sangat tinggi dan sulit dipenuhi. Oleh karena itu, langkah Trump ini dinilai banyak pihak melampaui batas kewenangannya.

Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, tokoh senior Partai Demokrat di Komite Perbankan, melontarkan kritik keras. Ia menyatakan bahwa upaya ilegal untuk memecat Lisa Cook adalah contoh terbaru dari seorang Presiden yang putus asa mencari kambing hitam demi menutupi kegagalan dalam menurunkan biaya bagi rakyat Amerika. “Ini perebutan kekuasaan otoriter yang secara terang-terangan melanggar UU Federal Reserve, dan harus dibatalkan di pengadilan,” tegas Warren, menyerukan pembatalan keputusan tersebut. Sementara itu, juru bicara Ketua Komite Perbankan Senat Tim Scott, RS.C., tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait polemik ini.

Pemecatan Lisa Cook ini terjadi di tengah serangkaian kampanye tekanan tak henti-hentinya oleh Trump terhadap bank sentral AS. Selama masa kepresidenannya, Trump, bersama para pendukung dan sekutu utamanya di pemerintahan, berulang kali menyerang The Fed dan ketuanya, Jerome Powell, atas kebijakan suku bunga acuan mereka, menunjukkan adanya ketegangan politik yang berkelanjutan terhadap independensi The Fed.

Daftar Isi

Ringkasan

Nilai tukar Rupiah diperkirakan melemah terhadap Dolar AS dipicu isu pemecatan Lisa Cook, Anggota Dewan Gubernur The Fed, oleh Donald Trump. Sentimen negatif ini diperparah dengan data perumahan AS yang lebih baik dari perkiraan dan sedikit menurunnya ekspektasi penurunan Fed Fund Rate. Rupiah dibuka melemah dan diproyeksikan bergerak di kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per Dolar AS.

Pemecatan Lisa Cook didasari klaim Trump terkait dugaan penipuan hipotek, namun hal ini memicu kontroversi karena Cook belum didakwa dengan kejahatan apapun. Senator Elizabeth Warren mengkritik keras langkah Trump sebagai perebutan kekuasaan otoriter dan pelanggaran UU Federal Reserve. Pemecatan ini terjadi di tengah tekanan politik berkelanjutan terhadap independensi The Fed.

Leave a Comment