Emma Raducanu: Janice Tjen, Petenis Muda yang ‘Berbahaya’!

Photo of author

By AdminTekno

Petenis Inggris Emma Raducanu memberikan pujian tinggi kepada Janice Tjen, petenis Indonesia yang dikalahkannya di babak kedua US Open 2025. Usai meraih kemenangan 6-2, 6-1 pada Rabu, 27 Agustus 2025, Raducanu menyebut permainan Janice sebagai “sangat berbahaya”. “Ia bermain sangat baik, dan saya pikir bola apa pun yang saya lemparkan ke tengah lapangan yang belum tentu cukup bagus, ia berhasil menyelesaikannya dengan mudah,” ujar Raducanu dalam wawancara di lapangan. Kemenangan ini sekaligus menandai penampilan gemilang Janice, yang menjadi wakil Indonesia di US Open setelah absen selama 20 tahun, terakhir kali diwakili Angelique Widjaja.

Ironisnya, Raducanu juga mengaku sedikit tertekan setelah mengetahui bahwa Janice terinspirasi oleh perjalanan kariernya. Janice, yang sempat cedera saat kuliah, mengaku termotivasi oleh kesuksesan Raducanu meraih gelar US Open 2021 sebagai petenis kualifikasi. “Saya pernah mendengarnya. Memang sedikit membuat tertekan, tetapi di saat yang sama rasanya sangat menyenangkan,” ungkap Raducanu. Ia menambahkan kekagumannya pada permainan Janice: “Saya pikir Janice bermain tenis yang sangat berbahaya. Dia telah melewati beberapa lawan yang tangguh, mengalahkan salah satu unggulan teratas di babak pertama.” Raducanu pun memuji potensi Janice ke depan: “Bermain sangat baik dan saya pikir dia bisa membangun dan membawa banyak kepercayaan diri dari pekan ini. Senang sekali bisa bertanding dengannya. Saya menantikan pertandingan berikutnya.”

Janice Tjen, petenis Indonesia yang beraksi di turnamen Grand Slam US Open 2025. – (AP Photo/Frank Franklin II)

Kemenangan atas Janice merupakan kemenangan beruntun kedua Raducanu atas petenis kualifikasi tangguh. Sebelumnya, ia hanya kehilangan tiga gim saat melawan mantan petenis ganda nomor 4 dunia, Ena Shibahara, di babak pertama. Raducanu berhasil membaca pola permainan Janice, yang mengidolakan Ashleigh Barty, dengan memanfaatkan forehand-nya yang kuat dan terus menerus menyerang backhand Janice, tanpa terpengaruh oleh pukulan slice andalan petenis kelahiran Jakarta berusia 23 tahun itu. “Tentu saja saya bermain penuh kewaspadaan hari ini,” jelas Raducanu. “Saya sangat senang dengan cara saya terus mendikte poin, saya terus mendikte permainan, dan tidak membiarkan dia terlalu sering menguasai lapangan.”

Perjalanan Janice di US Open memang luar biasa. Ia berhasil melewati babak kualifikasi dengan kemenangan telak tiga pertandingan straight set. Bahkan, ia berhasil mengejutkan unggulan ke-24, Veronika Kudermetova, di babak pertama, sebuah kemenangan yang menandai pertemuan pertamanya dengan petenis Top 50 WTA. Dengan catatan menang-kalah 101-13 sejak lulus dari Pepperdine University pada Mei lalu, menurut catatan WTA, Janice menunjukkan konsistensi dan kualitas permainannya. Debutnya di Grand Slam dimulai dengan kemenangan dominan 6-3, 6-1 atas petenis tuan rumah unggulan ke-22, Varvara Lepchenko, di babak pertama kualifikasi pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Kemenangan tersebut diraih hanya dalam waktu satu jam satu menit, dengan Janice hanya melakukan satu kesalahan sendiri dan mencetak 60 poin, berbanding tiga kesalahan sendiri dan 41 poin milik lawannya. Meskipun terhenti di babak kedua, Janice telah menunjukkan potensi besar. Peringkatnya di WTA pun mencapai 147, yang merupakan peringkat tertinggi dalam kariernya, sebuah pencapaian yang ia raih berkat penampilan gemilang yang membawanya menjadi runner up dalam ITF W75 Lexington dan ITF W100 Landisville di Pennsylvania. Ia juga dinobatkan sebagai ITF Player of the Month selama dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni, termasuk kemenangan 42 set tak terpatahkan.

Janice Tjen bangga menjadi petenis tunggal putri Indonesia pertama yang bermain di babak utama US Open sejak Angelique Widjaja pada tahun 2004. “Ini sangat berarti, saya merasa sangat bangga dapat melakukan ini untuk negara saya. Saya berharap dengan penampilan saya ini, saya dapat menginspirasi anak-anak yang sedang bermain tenis, sehingga mereka punya keyakinan bahwa mereka juga dapat berada di sini,” ungkap Janice dalam konferensi pers. Ia juga merasa terharu atas dukungan yang diterimanya. “Saya menerima banyak notifikasi, dan berusaha sebisa mungkin membaca pesan-pesan itu dengan bijak. Senang rasanya merasakan banyak dukungan,” tambahnya.

Perjalanan Janice menuju US Open tak selalu mulus. Ia sempat ragu untuk melanjutkan karier profesionalnya saat kuliah di University of Pepperdine, California. Namun, dukungan penuh dari orang tuanya dan pelatih di Pepperdine membuatnya mantap untuk menekuni tenis profesional. Dukungan dari teman masa kecilnya, Priska Madelyn Nugroho, dan petenis putri Indonesia lainnya, Aldila Sutjiadi, juga menjadi faktor penting dalam kesuksesannya. Janice bahkan berpasangan dengan Priska dalam beberapa turnamen ITF, meraih gelar juara di ITF W35 Luzhou dan menjadi runner up di ITF W15 Maanshan.

Daftar Isi

Ringkasan

Emma Raducanu memuji Janice Tjen, petenis Indonesia yang dikalahkannya di US Open 2025, sebagai pemain yang “sangat berbahaya”. Raducanu mengakui permainan Janice yang solid dan kemampuannya menyelesaikan poin dengan mudah, meskipun sedikit tertekan karena mengetahui Janice terinspirasi olehnya. Kemenangan Raducanu atas Janice menandai penampilan impresif Janice di US Open setelah absennya Indonesia selama 20 tahun.

Janice, yang sempat ragu melanjutkan karier tenis profesionalnya, berhasil melewati babak kualifikasi US Open dan bahkan mengalahkan unggulan ke-24. Prestasinya ini menunjukkan konsistensi dan kualitas permainan Janice, yang juga meraih peringkat tertinggi dalam kariernya (147 WTA). Ia bangga mewakili Indonesia di US Open dan berharap dapat menginspirasi petenis muda Indonesia lainnya.

Leave a Comment