Mayor Jenderal Deddy Suryadi, Pangdam Jaya, secara tegas menyatakan bahwa situasi Jakarta hari ini, Minggu (31/8), telah sepenuhnya kondusif. Pernyataan ini disampaikan menyusul serangkaian unjuk rasa yang sempat memanas dan berujung ricuh di beberapa lokasi di ibu kota sejak Kamis (28/8) lalu.
Berbicara kepada awak media di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada hari yang sama, Mayjen Deddy Suryadi memaparkan bukti-bukti konkret dari kondisi yang telah membaik. “Saat ini Jakarta dalam kondisi kondusif, buktinya lalu lintas sudah berjalan dengan aman lancar, sentra ekonomi semua berjalan dengan aman lancar,” tegasnya, menyoroti pulihnya aktivitas kota setelah ketegangan.
Meskipun demikian, Deddy menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan kolaborasi. Ia menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Jakarta untuk terus menjaga persatuan dan keamanan. “Keamanan kota Jakarta merupakan tanggung jawab bersama,” ujarnya, menambahkan keyakinannya bahwa berbagai kelompok, termasuk organisasi massa, telah dikoordinasikan untuk saling menjaga. Hal ini menunjukkan bahwa upaya menjaga stabilitas tidak hanya diemban oleh TNI dan Polri, melainkan melibatkan seluruh stakeholder dan warga.
Untuk mengukuhkan situasi keamanan ini dan mencegah terulangnya insiden yang tidak diinginkan, TNI bersama Polri akan menggelar patroli skala besar. Patroli ini bertujuan untuk memantau dan memastikan tidak ada lagi pergerakan massa yang anarkistis, terutama yang berpotensi merusak fasilitas umum. Deddy menegaskan bahwa operasi akan dilaksanakan secara tertib, santun, dan humanis. Namun, ia juga memberikan peringatan tegas: “Apabila di rute-rute yang ditentukan ditemukan indikasi penonjolan atau tindakan yang mengarah pada anarki, maka akan ditindak tegas tanpa kompromi.”
Ringkasan
Pangdam Jaya, Mayjen Deddy Suryadi, menyatakan bahwa situasi Jakarta kondusif pada hari Minggu (31/8) setelah unjuk rasa beberapa hari sebelumnya. Bukti kondisi yang membaik ditunjukkan dengan kelancaran lalu lintas dan aktivitas ekonomi yang kembali normal.
Meskipun demikian, kewaspadaan dan kolaborasi tetap diperlukan. TNI dan Polri akan menggelar patroli skala besar untuk mencegah pergerakan massa anarkistis. Tindakan tegas akan diambil jika ditemukan indikasi atau tindakan yang mengarah pada anarki.