Sebuah ledakan dahsyat di kawasan pemukiman Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat, (12/9), memicu respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan. Tim BPBD segera terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak insiden tersebut, guna memastikan keselamatan dan penanganan awal bagi para korban.
Data awal dari BPBD Tangsel mencatat bahwa insiden ini berdampak pada setidaknya 16 Kepala Keluarga (KK), meliputi total 84 jiwa yang terdampak ledakan di Pamulang. “Total ada 84 jiwa yang terdampak. Saat ini tim kami tengah melakukan asesmen mendalam untuk mengkaji kebutuhan para korban pengungsi,” jelas Dian Wiryawan, Penata Layanan Operasional sekaligus Komandan Peleton Satuan Tugas PB BPBD Tangsel.
Prioritas utama bagi korban ledakan di Pamulang adalah penyediaan tempat pengungsian yang layak. Selain itu, mereka sangat membutuhkan matras, logistik makanan, selimut, air mineral, dan terpal sebagai bantuan dasar. Dian Wiryawan menambahkan, “Beberapa kebutuhan krusial ini telah didata, namun kami masih menunggu hasil asesmen lengkap untuk pendistribusian yang tepat sasaran.”
Meskipun demikian, penyebab pasti ledakan tersebut masih menjadi misteri dan berada sepenuhnya di bawah ranah penyelidikan pihak kepolisian. Dian menegaskan, “Kami belum dapat menginformasikan penyebabnya karena sedang dalam penyelidikan polisi.” Ia menambahkan, insiden ini juga menyebabkan enam orang mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dampak fisik dari ledakan tersebut cukup signifikan; tercatat tiga unit rumah hancur total, sementara sepuluh rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Kondisi ini memperparah kebutuhan akan bantuan dan penanganan cepat di lokasi kejadian.
Menyusul kejadian memilukan tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan segera bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan di pemukiman Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, pada Jumat, (12/9). Upaya ini krusial untuk mengungkap titik terang di balik insiden yang menggegerkan warga.
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya keras dalam proses olah TKP ledakan Pamulang yang masih berlangsung. “Kami akan terus melakukan olah TKP dan bahkan telah berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diterjunkan ke lokasi,” ujar AKBP Victor pada Jumat, (12/9), menekankan pentingnya peran ahli forensik dalam menganalisis penyebab pasti ledakan tersebut.
Demi keamanan warga dan kelancaran investigasi, pihak kepolisian juga memberlakukan sterilisasi ketat di kawasan sekitar TKP. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas sementara waktu di lokasi tersebut. Victor menjelaskan, “Mengingat padatnya pemukiman, kami menarik radius sterilisasi hingga 5-10 meter untuk memastikan keamanan dan memudahkan proses evakuasi korban.”
Lebih lanjut, rumah-rumah di sekitar area kejadian telah diamankan dan masyarakat diimbau untuk tidak kembali ke kediaman mereka hingga kondisi benar-benar aman. Sebagai solusi sementara, warga yang terdampak telah diberikan alternatif untuk menempati kantor RW. “Alternatif ini akan berlaku hingga hasil olah TKP kami selesai dan pihak kepolisian secara resmi menyatakan bahwa area di sekitar tempat kejadian tersebut aman untuk ditinggali kembali,” pungkas Victor.
Untuk mencegah risiko lebih lanjut dan menunjang kelancaran proses investigasi, kepolisian juga berkoordinasi aktif dengan pihak PLN. Koordinasi ini menghasilkan keputusan untuk melakukan pemadaman listrik sementara di TKP dan area rumah-rumah yang berada di sekitarnya. “Kerja sama dengan PLN untuk pemadaman listrik di lokasi dan area terdampak masih berlangsung,” tutup Victor, menunjukkan upaya komprehensif dalam penanganan insiden ledakan di Pamulang ini.
Ringkasan
Ledakan dahsyat terjadi di pemukiman Jalan Talas II, Pamulang, menyebabkan BPBD Tangsel segera melakukan evakuasi terhadap 84 warga dari 16 KK yang terdampak. Prioritas utama saat ini adalah penyediaan tempat pengungsian serta bantuan logistik seperti matras, makanan, selimut, air mineral, dan terpal.
Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian yang telah melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan Puslabfor Polri. Tiga rumah hancur total, sepuluh lainnya rusak, dan enam orang luka-luka. Polisi mensterilisasi area sekitar TKP dan memadamkan listrik sementara untuk keamanan dan kelancaran investigasi, serta mengimbau warga untuk mengungsi ke kantor RW.