Pekan ketiga Liga Italia 2025/26 menyuguhkan drama sengit di Stadion Allianz pada Sabtu (13/9) malam WIB, ketika Juventus berhasil menundukkan sang rival abadi, Inter Milan, dalam pertandingan mendebarkan yang berakhir dengan skor 4-3. Kemenangan dramatis tuan rumah ditentukan melalui gol di masa injury time, memicu euforia di kalangan para pendukung Bianconeri.
Dalam laga penting ini, Juventus turun dengan formasi terbaiknya: Michele Di Gregorio di bawah mistar; trio bek Federico Gatti, Gleison Bremer, dan Lloyd Kelly; lini tengah diisi Pierre Kalulu, Teun Koopmeiners, Manuel Locatelli, Khephren Thuram, dan Weston McKennie; serta duet lini depan Kenan Yildiz dan Dusan Vlahovic.
Sementara itu, Inter Milan juga tidak main-main dengan menurunkan susunan pemain inti yang tak kalah kuat: Yann Sommer sebagai penjaga gawang; tiga bek Manuel Akanji, Francesco Acerbi, dan Alessandro Bastoni; lini tengah dihuni Denzel Dumfries, Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, Henrikh Mkhitaryan, dan Carlos Augusto; serta duo penyerang Marcus Thuram dan Lautaro Martinez.
Pertandingan langsung memanas sejak awal. Juventus berhasil membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-14. Memanfaatkan umpan tarik cerdas dari Gleison Bremer, Lloyd Kelly melepaskan sepakan akurat ke pojok kiri bawah gawang Inter Milan yang tak mampu dijangkau Sommer. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Keunggulan Juventus tak bertahan lama, karena Inter Milan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-30. Menerima umpan tarik dari Carlos Augusto, Hakan Calhanoglu menunjukkan ketajamannya dengan melepaskan sepakan datar dari luar kotak penalti yang sukses menembus jala Juventus. Kedudukan pun kembali imbang 1-1.
Namun, semangat juang Juventus kembali berkobar. Pada menit ke-38, mereka berhasil mencetak gol kedua. Lagi-lagi dari operan ciamik Gleison Bremer, Kenan Yildiz tanpa ragu melesakkan sepakan datar dari luar kotak penalti yang bersarang di pojok kanan bawah gawang Inter Milan, membawa Juventus unggul 2-1 hingga jeda babak pertama. Statistik babak pertama menunjukkan dominasi penguasaan bola Inter (60 persen) dengan 10 tembakan (2 akurat), sedangkan Juventus mencatatkan 7 tembakan (2 akurat).
Paruh kedua tak kalah sengit. Inter Milan kembali menyamakan skor pada menit ke-65. Setelah masuknya Piotr Zielinski menggantikan Barella, Zielinski mengirimkan umpan kepada Hakan Calhanoglu yang sekali lagi melepaskan tendangan geledek dari luar kotak penalti, membuat skor menjadi 2-2 dan menghidupkan kembali harapan Nerazzurri.
Bahkan, Inter Milan sempat berbalik unggul di menit ke-76. Memanfaatkan umpan matang dari Federico Dimarco, yang masuk menggantikan Augusto, melalui skema sepak pojok, Marcus Thuram menyundul bola dengan sempurna ke gawang Juventus, mengubah skor menjadi 3-2 dan menempatkan Inter di atas angin.
Namun, Juventus menolak untuk menyerah di hadapan puluhan ribu suporter setia mereka. Semangat pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-82. Khephren Thuram berhasil menyamakan kedudukan lewat tandukannya yang presisi, memanfaatkan umpan bola mati dari Kenan Yildiz. Pertandingan kembali imbang 3-3, memicu ketegangan yang luar biasa di sisa waktu normal.
Drama mencapai puncaknya di masa injury time. Tepat pada menit ke-90+2, Juventus berhasil mencetak gol kemenangan yang heroik. Vasilije Adzic, yang masuk sebagai pengganti Koopmeiners, melepaskan sepakan jarak jauh yang tak terduga dan menggetarkan jala Inter Milan. Gol spektakuler ini mengunci kemenangan 4-3 bagi Juventus dalam laga yang akan dikenang sebagai salah satu duel paling mendebarkan di Liga Italia musim ini.