Persis Solo harus mengakui keunggulan rivalnya, Persijap Jepara, dalam laga Derbi Jawa Tengah (Jateng) jilid satu Super League 2025/2026. Bermain di kandang sendiri dengan sepuluh pemain sejak pertengahan babak kedua, Laskar Sambernyawa tak berdaya dan menyerah dengan skor akhir 1-2 pada Sabtu (13/9), gagal mengamankan poin di hadapan pendukung setia mereka.
Pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, dibuka dengan inisiatif menyerang dari Persis Solo sebagai tuan rumah. Mereka berupaya mendominasi sejak awal, namun solidnya pertahanan Persijap Jepara membuat setiap serangan balik Laskar Sambernyawa selalu terhenti. Alhasil, laga berlangsung alot dan minim peluang berarti di kedua sisi.
Sebagai tim tamu, Persijap tak tinggal diam. Mereka sesekali melancarkan serangan balik cepat, memanfaatkan transisi permainan yang apik melalui kombinasi mematikan dari Carlos Franca dan Rosalvo. Meskipun demikian, belum ada gol yang berhasil tercipta, dan kedudukan tetap imbang tanpa gol hingga paruh pertama babak pertama.
Sebuah momen dramatis terjadi pada menit ke-32 ketika Persis Solo sejatinya berhasil unggul. Xandro Schenk sukses menyundul bola ke gawang yang dijaga Rodrigo Moura, mengubah skor menjadi 1-0. Sayangnya, kegembiraan tersebut hanya sesaat karena gol bek asal Belanda itu dianulir setelah wasit memutuskan ia berada dalam posisi offside. Skor 0-0 pun bertahan hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama.
Memasuki babak kedua, dinamika pertandingan berbalik. Persijap Jepara mengambil alih kendali permainan pada awal-awal. Momentum ini berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Laskar Kalinyamat, yang akhirnya memecah kebuntuan lewat gol dari Rosalvo pada menit ke-50, mengubah skor menjadi 0-1 untuk keunggulan tim tamu.
Gol indah Rosalvo tercipta berkat kerja sama apik di lini depan. Berawal dari skema penyerangan yang melibatkan Wahyudi Hamisi, Carlos Franca, dan Dicky Kurniawan, Rosalvo melepaskan tendangan placing akurat ke sudut kiri gawang Persis Solo. Penempatan bola yang sempurna itu tidak mampu diantisipasi oleh kiper andalan Muhammad Riyandi.
Tertinggal satu gol di kandang sendiri memicu reaksi keras dari Persis Solo. Mereka langsung meningkatkan intensitas serangan dan tampil lebih agresif. Laskar Sambernyawa berupaya keras untuk mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan, menunjukkan semangat pantang menyerah.
Namun, petaka justru menghampiri Persis Solo pada menit ke-70. Insiden bermula saat penggawa Persijap Jepara, Rahmat Hidayat, menguasai bola, dan kapten tim Persis, Sho Yamamoto, berniat menutup ruang gerak lawan. Dalam upaya tersebut, Sho tanpa sengaja menginjak kaki bek Persijap.
Awalnya, pemain asal Jepang itu hanya diganjar kartu kuning. Namun, drama terjadi ketika wasit memutuskan untuk melakukan pengecekan ulang melalui Video Assistant Referee (VAR) setelah menerima panggilan dari ruang VAR. Keputusan ini berpotensi mengubah jalannya pertandingan.
Setelah tinjauan VAR, terungkap bahwa pelanggaran yang dilakukan Sho Yamamoto dinilai sangat keras. Akibatnya, winger andalan Persis Solo itu langsung diganjar kartu merah dan harus meninggalkan lapangan, meninggalkan timnya bermain dengan sepuluh orang.
Ini menjadi kali kedua bagi Sho Yamamoto menerima kartu merah di ajang Super League 2025/2026. Sebelumnya, ia juga diusir keluar lapangan pada laga pembuka setelah menerima kartu kuning kedua, menambah catatan disipliner yang kurang baik bagi sang kapten.
Meskipun bermain dengan sepuluh pemain, Persis Solo tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Justru sebaliknya, Laskar Sambernyawa menampilkan semangat juang luar biasa. Empat menit setelah Sho Yamamoto diusir, mereka secara heroik berhasil mencetak gol penyama kedudukan, membuat Stadion Manahan bergemuruh.
Adalah Cleylton yang sukses memanfaatkan kekacauan di muka gawang Persijap Jepara, menyarangkan bola ke jala lawan. Gol tersebut sempat dicek ulang oleh VAR, namun akhirnya disahkan. Dengan sepuluh pemain, Persis Solo berhasil mengubah skor menjadi 1-1, menyalakan kembali harapan mereka.
Sayangnya, keunggulan jumlah pemain membuat Persijap Jepara semakin gencar menggempur pertahanan Persis Solo. Laskar Kalinyamat terus menekan dan menciptakan berbagai peluang hingga menit-menit akhir pertandingan, memaksa pertahanan tuan rumah bekerja ekstra keras.
Petaka kedua akhirnya menghampiri Persis Solo di masa injury time yang dramatis. Sutanto Tan dianggap melakukan handsball di dalam kotak terlarang, yang berujung pada hadiah penalti bagi Persijap Jepara, sebuah keputusan krusial di penghujung laga.
Sudi Abdillah yang dipercaya sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tendangan penaltinya sukses menjebol gawang Persis Solo pada menit ke-90+13, sekaligus menjadi gol kemenangan bagi Persijap Jepara. Skor akhir 2-1 untuk tim tamu menjadi penutup dramatis bagi Derbi Jateng jilid satu Super League 2025/2026.