Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa hingga September 2025 telah terjadi 1.195 kasus kebakaran di Jakarta. Menariknya, sebanyak 267 kebakaran berhasil diatasi oleh warga setempat. “Pada tahun 2025, tercatat 1.195 kejadian kebakaran di Jakarta, yang seringkali menimbulkan kerugian materiil bahkan korban jiwa,” ujar Pramono Anung dalam acara Fire Safety Challenge 2025 di Kantor Dinas Gulkarmat Jakarta, Senin (15/9). Ia menambahkan, “Dari jumlah tersebut, 267 kebakaran berhasil dipadamkan oleh masyarakat sendiri.”
Tingginya angka kebakaran ini, menurut Pramono, menjadi indikator kurang optimalnya sistem pencegahan kebakaran di Jakarta. “Terjadinya peristiwa kebakaran menunjukkan sejumlah pekerjaan rumah yang belum terselesaikan,” tegasnya. Ia menunjuk beberapa faktor penyebab, antara lain implementasi program pencegahan yang belum maksimal, sistem proteksi dini yang tidak berfungsi optimal, dan kekurangan sumber daya manusia terlatih untuk penanganan dini kebakaran.
Meskipun demikian, Pramono Anung memastikan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung penuh operasional Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam penanggulangan kebakaran. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui berbagai regulasi dan kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, guna menekan risiko dan dampak kebakaran,” jelasnya.
Sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan, Dinas Gulkarmat Jakarta menggelar Fire Safety Challenge 2025, sebuah perlombaan ketangkasan pemadaman api yang diikuti oleh para relawan Damkar. Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Bayu Meghantara, menjelaskan, “Jakarta Fire Safety Challenge 2025 diikuti 112 tim tanggap darurat bangunan gedung dan 44 tim relawan Pemadam Kebakaran (Red Car) tingkat kecamatan.”
Lomba ini menguji kemampuan peserta dalam berbagai skenario, mulai dari penggunaan fire blanket dan alat pemadam api ringan (APAR) hingga penyelamatan korban dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Kategori tim tanggap darurat gedung diuji kemampuannya dalam memadamkan api menggunakan APAR, hidran, dan penyelamatan korban. Sementara kategori relawan pemadam kebakaran diuji kemampuannya menggunakan fire blanket, APAR, dan pompa portabel. Lomba berlangsung hingga 19 September 2025.
Pramono Anung menilai Fire Safety Challenge 2025 sebagai langkah penting dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas tanggap darurat gedung dan masyarakat dalam menghadapi potensi kebakaran. “Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanggulangan kebakaran,” ujarnya. Partisipasi 440 relawan dari 44 tim kecamatan dan 1.456 orang dari 112 perusahaan dalam lomba ini, menurut Pramono, menunjukkan komitmen dan kepedulian masyarakat dalam menjaga keamanan Jakarta dari ancaman kebakaran.
Ringkasan
Sampai September 2025, tercatat 1.195 kasus kebakaran di Jakarta. Menariknya, 267 kebakaran berhasil dipadamkan oleh warga. Tingginya angka ini mengindikasikan kurang optimalnya sistem pencegahan kebakaran, meliputi implementasi program pencegahan, sistem proteksi dini, dan sumber daya manusia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran melalui berbagai regulasi dan kegiatan. Sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan, Dinas Gulkarmat Jakarta menggelar Fire Safety Challenge 2025 yang diikuti oleh 112 tim tanggap darurat gedung dan 44 tim relawan pemadam kebakaran, guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam menghadapi potensi kebakaran.