Kopi Toraja-Kakao Asal Sulsel Siap Dipromosikan ke Kuwait

Photo of author

By AdminTekno

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan keseriusannya dalam mendongkrak perekonomian daerah melalui peningkatan ekspor dan daya tarik investasi. Fokus utama saat ini adalah mempererat hubungan dagang dan investasi dengan Kuwait, negara di Timur Tengah yang kaya sumber daya. Berbagai produk ekspor unggulan dari Sulsel, seperti rumput laut, udang, kakao, hingga kopi Toraja, diproyeksikan memiliki potensi besar untuk menembus pasar negara tersebut guna meningkatkan pendapatan daerah.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menyatakan optimisme terhadap terwujudnya kerja sama ini. Dukungan penuh diharapkan datang dari Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, yang dinilai memiliki peran strategis dalam memfasilitasi hubungan bilateral kedua belah pihak.

Dalam pertemuannya dengan Dubes Lena Maryana Mukti di Makassar, Fatmawati Rusdi menegaskan, “Kami berharap melalui fasilitasi Ibu Dubes, produk-produk unggulan Sulsel bisa lebih dikenal di Kuwait.” Pernyataan ini, yang dikutip dari Antara pada Senin (15/9), menyoroti pentingnya promosi produk daerah di kancah internasional guna meningkatkan pendapatan asli daerah.

Selain ambisi ekspor, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga membuka lebar peluang investasi Kuwait. Sektor-sektor vital seperti energi dan infrastruktur menjadi tawaran menarik bagi para investor Kuwait. Sulsel, dengan kawasan industri yang berkembang, fasilitas pelabuhan yang memadai, serta potensi besar energi terbarukan, siap menjadi destinasi investasi yang menjanjikan.

Fatmawati Rusdi menambahkan, komitmen Pemprov Sulsel tidak hanya terbatas pada kepentingan daerah, melainkan juga selaras dengan agenda nasional untuk memperkuat jalinan hubungan diplomasi dan ekonomi dengan Kuwait. Ini menunjukkan sinergi antara kebijakan daerah dan pusat dalam mencapai tujuan bersama.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar RI untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, menegaskan bahwa Kuwait sangat terbuka terhadap keberadaan tenaga kerja terampil asal Indonesia. Ini menandakan adanya potensi kerja sama yang lebih luas, tidak hanya di sektor perdagangan dan investasi.

Lebih lanjut, Dubes Lena menyoroti bahwa potensi energi di Sulawesi Selatan memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan Kuwait, khususnya di sektor minyak, gas, dan energi baru terbarukan. Hal ini membuka cakrawala baru bagi kemitraan strategis di bidang energi antara kedua belah pihak.

Kuwait adalah negara minyak dan gas. Kami ingin mendorong kerja sama di sektor oil and gas, dan Sulawesi Selatan punya potensi untuk dilibatkan dalam rantai pasok energi,” jelas Lena. Pernyataan ini menekankan peran potensial Sulsel sebagai bagian penting dalam memenuhi kebutuhan energi global Kuwait.

Dubes Lena juga melihat prospek cerah bagi investasi Kuwait di Indonesia, khususnya pada proyek-proyek energi terbarukan. Ia mengidentifikasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap dan Jeneponto di Sulsel sebagai contoh model kerja sama energi yang ideal antara Indonesia dan Kuwait di masa mendatang.

PLTB Sidrap dan Jeneponto bisa menjadi pintu masuk kerja sama energi dengan Kuwait,” kata Lena, menyoroti bahwa kedua proyek ini dapat menjadi gerbang utama untuk kemitraan energi yang lebih besar dan berkelanjutan.

Reporter: Nur Pangesti

Daftar Isi

Ringkasan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatan ekspor dan investasi, dengan fokus pada kerja sama dengan Kuwait. Produk unggulan Sulsel seperti kopi Toraja, kakao, rumput laut, dan udang, diupayakan untuk menembus pasar Kuwait guna meningkatkan pendapatan daerah.

Selain ekspor, Sulsel juga menawarkan peluang investasi di sektor energi dan infrastruktur kepada investor Kuwait, terutama dalam energi terbarukan seperti PLTB Sidrap dan Jeneponto. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menguntungkan Sulsel, tetapi juga memperkuat hubungan diplomasi dan ekonomi antara Indonesia dan Kuwait.

Leave a Comment