Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok kian kokoh menempatkan diri sebagai kampus bereputasi global. Dalam kurun lima tahun terakhir, institusi pendidikan tinggi yang megah di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat ini, telah menyambut total 849 mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Angka ini secara jelas mencerminkan daya tarik UIII di kancah internasional.
Dari total mahasiswa tersebut, sebanyak 345 orang di antaranya berasal dari 45 negara berbeda. Menurut Rektor UIII, Prof. Jamhari, kehadiran mahasiswa internasional ini tidak hanya menjadi bukti nyata besarnya reputasi akademik kampus. Lebih dari itu, keberadaan UIII secara langsung turut mengangkat nama Depok sebagai sebuah titik temu penting bagi akademisi dan cendekiawan global. “Komunitas internasional yang terus tumbuh di UIII adalah bukti bahwa kampus ini menjadi ruang pertemuan para calon pemimpin dan cendekiawan dari berbagai bangsa,” ujar Prof. Jamhari dalam pembukaan Convocation Week 2025 di Depok, Jawa Barat, Senin (15/9/2025). Beliau menambahkan, “Kehadiran mereka menunjukkan kontribusi Indonesia bagi dunia dan kemanusiaan secara global.”
Para mahasiswa yang menimba ilmu di UIII datang dari beragam kawasan, membentang luas dari Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa dan Amerika. Beberapa negara yang menjadi asal ratusan mahasiswa UIII antara lain Afghanistan, Aljazair, Australia, Mesir, Nigeria, Palestina, Turki, Uganda, Amerika Serikat, Spanyol, dan Meksiko, memperkaya khazanah budaya dan intelektual di lingkungan kampus yang inklusif ini.
Dalam tahun akademik 2025/2026, UIII kembali mencatat lonjakan jumlah mahasiswa baru sebanyak 190 orang. Rinciannya, 154 mahasiswa menempuh jenjang magister dan 36 mahasiswa melanjutkan studi doktoral. Menariknya, dari jumlah tersebut, 98 mahasiswa di antaranya merupakan talenta-talenta terpilih yang berasal dari 28 negara, semakin mempertegas predikat UIII sebagai kampus multinasional yang diminati dunia.
Komitmen UIII terhadap pengembangan kapasitas mahasiswa juga terwujud melalui program beasiswa. Sebanyak delapan mahasiswa berkesempatan menerima beasiswa double degree. Salah satunya didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sementara tujuh lainnya mendapatkan dukungan dari program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama RI. Skema beasiswa ini memberikan peluang emas bagi para mahasiswa UIII untuk menempuh studi bersama di universitas mitra terkemuka di luar negeri, memperluas wawasan dan pengalaman internasional mereka.
Menyikapi fenomena positif ini, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Phil Syafiq Hasyim, menekankan betapa krusialnya untuk terus menyuburkan suasana yang inklusif dan multikultural di lingkungan kampus. “Keragaman mahasiswa tidak hanya memperkaya diskusi di ruang kelas, tetapi juga memperluas jejaring lintas negara,” tegas Dr. Syafiq. Ia melanjutkan, “Lingkungan seperti ini akan melahirkan pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi yang sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan global.”
Dengan kehadiran mahasiswa dari 45 negara, UIII kini tidak sekadar kampus Islam bertaraf internasional, melainkan telah bertransformasi menjadi ruang diplomasi budaya yang vital, menjembatani Indonesia dengan dunia. Keberadaannya di Depok secara signifikan menjadikan Indonesia kian diperhitungkan dalam percaturan akademik dan peradaban global, menegaskan perannya sebagai pusat keilmuan dan pertukaran budaya di tingkat dunia.