Seorang warga yang sempat dilaporkan hilang pascakericuhan demo di Jakarta beberapa waktu lalu, Bima Permana Putra, akhirnya berhasil ditemukan oleh polisi. Keberadaan Bima terungkap di Malang, Jawa Timur, pada hari Rabu (17/9), membawa kelegaan bagi banyak pihak yang mengkhawatirkannya.
Brigjen Ade Ary Syam Indradi, selaku Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa Bima sempat berada di wilayah Kwitang saat demo ricuh tersebut berlangsung. Namun, ia tidak merinci apakah Bima terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa di lokasi tersebut atau tidak, menyisakan pertanyaan seputar perannya.
Penelusuran mengungkap jejak perjalanan Bima setelah insiden demo. Pada tanggal 1 September 2025, Bima memulai perjalanan dari Jakarta menuju Tegal menggunakan sepeda motornya. Setibanya di Tegal, ia memutuskan untuk menjual motor tersebut seharga Rp 5 juta. Transaksi penjualan dilakukan melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan sebuah hotel, dengan pembeli yang diketahui melalui akun Facebook bernama “Shiba Taiju”.
“Menjual sepeda motor tersebut melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan hotel dengan harga Rp 5 juta melalui akun FB Shiba Taiju,” tegas Ade Ary dalam keterangan resminya yang diterima pada Rabu (17/9), mengonfirmasi detail transaksi tersebut.
Keesokan harinya, Bima melanjutkan perjalanannya dari Tegal menuju Malang, kali ini menggunakan moda transportasi kereta api. Setelah tiba di kota tersebut, ia memilih untuk menginap di sebuah hotel selama dua malam, sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya.
Pada tanggal 5 September 2025, Bima check-out dari hotelnya dan membeli beberapa mainan barongsai dengan total nilai Rp 400 ribu. Mainan-mainan tersebut kemudian ia jual kembali di sekitar kawasan Kelenteng Eng An Kiong, Malang, sebagai upaya untuk menyambung hidup.
“Mulai berjualan barongsai yang dibelinya dari akun TikTok Shop seharga Rp 400 ribu,” tambah Ade Ary, menjelaskan asal muasal mainan barongsai yang diperdagangkan Bima.
Dalam kesehariannya setelah berjualan, Bima kerap kali memilih untuk menginap di area pom bensin. Akhirnya, keberadaan Bima berhasil dideteksi oleh pihak kepolisian dan ia pun dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, guna mengungkap motif dan kronologi lengkap dari serangkaian perjalanannya.
Sebagai konteks, sebelum penemuan Bima, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sempat merilis daftar orang hilang melalui akun Instagram resminya. Data yang dirilis pada Kamis (11/9) itu menunjukkan bahwa masih ada tiga individu yang belum ditemukan pasca demo di Jakarta akhir Agustus lalu.
Tiga orang yang dilaporkan hilang tersebut adalah:
- Bima Permana Putra, dengan lokasi terakhir di Glodok, Jakarta Barat, dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025.
- M. Farhan Hamid, terakhir terlihat di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, hilang sejak 31 Agustus 2025.
- Reno Syahputeradewo, juga di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, dilaporkan hilang sejak 30 Agustus 2025.
Ringkasan
Bima Permana Putra, yang sempat dilaporkan hilang pasca demonstrasi di Jakarta, ditemukan di Malang. Setelah demonstrasi, ia menjual motornya seharga Rp 5 juta di Tegal dan melanjutkan perjalanan ke Malang menggunakan kereta api. Di Malang, ia membeli mainan barongsai seharga Rp 400 ribu dan menjualnya di sekitar Kelenteng Eng An Kiong untuk bertahan hidup.
Polisi menjelaskan Bima berada di Kwitang saat demonstrasi, namun perannya belum dirinci. Setelah beberapa hari menginap di hotel dan SPBU, ia ditemukan dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Keberadaan Bima terungkap setelah KontraS merilis daftar orang hilang pasca demonstrasi, termasuk Bima, M. Farhan Hamid, dan Reno Syahputeradewo.