Kita Tekno JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali menunjukkan tekanan hingga perdagangan tengah hari ini. Pada Jumat, 19 September 2025, rupiah tercatat berada di level Rp 16.572 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi ini menandai pelemahan sebesar 0,27% jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, di mana rupiah kala itu berada di angka Rp 16.527 per dolar AS.
Hingga pukul 12.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia terpantau bervariasi, namun didominasi oleh kecenderungan melemah. Di antara berbagai mata uang regional, won Korea Selatan mencatatkan pelemahan terdalam di Asia dengan anjlok 0,51%.
Deretan pelemahan berikutnya diikuti oleh dolar Taiwan yang terkoreksi 0,28%, serta ringgit Malaysia yang turun 0,23%. Tak ketinggalan, rupee India juga terpantau tertekan 0,2%.
Menambah daftar mata uang yang melemah, peso Filipina merosot 0,16% dan dolar Singapura sedikit turun 0,07% pada perdagangan siang ini. Sebagai konteks tambahan mengenai pergerakan di awal sesi, berikut adalah informasi yang relevan:
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.573 Per Dolar AS Hari Ini, Mayoritas Asia Turun
Sementara itu, di tengah tekanan ini, beberapa mata uang Asia justru menunjukkan ketahanan. Yen Jepang berhasil mencatat kinerja cemerlang dengan penguatan terbesar di Asia, melonjak 0,32% terhadap the greenback. Posisi ini diikuti oleh baht Thailand yang juga naik tipis 0,11%.
Penguatan moderat turut dibukukan oleh yuan China yang terkerek 0,01%, serta dolar Hong Kong yang menguat sangat tipis 0,008% menghadapi dominasi dolar AS.
Ringkasan
Pada 19 September 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 16.572 di pasar spot. Angka ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,27% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pergerakan mata uang di Asia bervariasi, dengan won Korea Selatan mencatat pelemahan terdalam. Beberapa mata uang lain seperti dolar Taiwan, ringgit Malaysia, dan rupee India juga mengalami penurunan, sementara yen Jepang mencatatkan penguatan terbesar di Asia.