Dua kabar penting mewarnai dinamika ekonomi dan pemerintahan Indonesia di penghujung pekan ini. Empat badan usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta secara resmi menyepakati pembelian bahan baku BBM (base fuel) dari PT Pertamina (Persero), sebuah langkah strategis yang menarik perhatian publik. Bersamaan dengan itu, penunjukan Dony Oskaria sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN juga menjadi topik hangat. Berikut adalah rangkuman mendalam dari kedua perkembangan signifikan ini, dilaporkan pada Sabtu (20/9).
SPBU Swasta Sepakat Beli Base Fuel dari Pertamina
Kepastian mengenai kesepakatan pembelian base fuel ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Pernyataan tersebut disampaikan setelah ia memimpin rapat krusial yang melibatkan perwakilan dari Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), serta empat pemain utama di sektor SPBU swasta: Shell Indonesia, BP-AKR, Vivo, dan ExxonMobil. Pertemuan penting ini berlangsung di kantor Kementerian ESDM pada Jumat (19/9).
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menegaskan bahwa meskipun pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional secara keseluruhan masih terbilang aman untuk periode 18-21 hari ke depan, situasi berbeda dialami oleh SPBU swasta. Ia mengungkapkan bahwa cadangan BBM di SPBU swasta memang telah menipis secara signifikan. Bahlil juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi, dengan menekankan bahwa berdasarkan amanat Undang-Undang dan Keputusan Presiden, terutama Pasal 33, cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak wajib dikuasai oleh negara. Penegasan ini menggarisbawahi peran vital pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan energi.
Menteri ESDM menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah mengalokasikan kuota impor BBM yang cukup besar bagi badan usaha swasta sepanjang tahun 2025, bahkan 10 persen lebih tinggi dibandingkan kuota tahun sebelumnya. Namun, lonjakan kebutuhan riil yang tidak terduga menyebabkan jatah impor tersebut habis lebih cepat dari perkiraan. “Kuota ini diberikan secara normal, ini sudah diberikan. Namun ada kondisi di mana 110 persen yang diberikan itu habis sebelum selesai akhir 31 Desember,” terang Bahlil, menyoroti tantangan tak terduga dalam manajemen pasokan.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah segera menawarkan solusi praktis: SPBU swasta diizinkan untuk membeli base fuel langsung dari Pertamina. Proses pengadaan ini akan memanfaatkan sisa kuota impor Pertamina, mengingat pasokan domestik yang ada saat ini sebagian besar sudah berupa produk campuran (blending). Bahlil juga menjamin bahwa impor tambahan akan segera dimulai pada hari ini dan diharapkan tiba dalam waktu 7 hari ke depan. Untuk memastikan transparansi dan keadilan, pemerintah akan menugaskan joint surveyor yang bertugas memastikan kualitas BBM serta menjaga agar harga yang ditetapkan tetap wajar.
Dony Oskaria Ditunjuk Sebagai Plt Menteri BUMN
Di tengah dinamika sektor energi, kabar penting lainnya datang dari lingkaran pemerintahan. Presiden Prabowo telah menunjuk Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, untuk mengemban amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN. Penunjukan ini menyusul pergeseran posisi Erick Thohir yang kini resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Konfirmasi mengenai penunjukan ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (19/9). “Untuk Plt. Menteri BUMN ditunjuk Wakil Menteri BUMN atas nama Bapak Dony Oskaria untuk menjalankan tugas pelaksana tugas di Kementerian BUMN,” jelas Prasetyo.
Presiden Prabowo melihat Dony Oskaria sebagai sosok yang tepat untuk memimpin sementara Kementerian BUMN. Pertimbangan utama adalah rekam jejaknya yang mumpuni, tidak hanya sebagai Wakil Menteri BUMN, tetapi juga perannya sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara. Pemerintah menaruh harapan besar agar Dony dapat mengakselerasi program pembenahan BUMN yang saat ini sedang gencar digarap, melalui sinergi antara Danantara dan Kementerian BUMN.
Meski demikian, Prasetyo Hadi mengakui bahwa durasi Dony Oskaria akan mengemban jabatan Plt. Menteri BUMN ini masih belum dapat dipastikan. “Baru 2 hari,” jawabnya singkat, memberikan indikasi bahwa keputusan lebih lanjut akan segera menyusul.
Reporter: Nur Pangesti