jpnn.com, JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam Komite Reformasi Polri yang diinisiasi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kabar penting ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang mengonfirmasi partisipasi tokoh nasional tersebut.
“Alhamdulillah, beliau menyampaikan kesediaan untuk ikut bergabung,” ujar Prasetyo Hadi di kompleks parlemen, Jakarta, pada Selasa (23/9).
Lebih lanjut, Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Komite Reformasi Polri ini direncanakan akan beranggotakan sekitar sembilan orang. Komposisi anggota komite tersebut akan melibatkan berbagai tokoh, termasuk beberapa mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Namun, detail lengkap mengenai daftar nama-nama yang akan mengisi posisi dalam komite ini masih belum dapat diumumkan secara rinci. Publik diminta untuk bersabar menunggu kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari kunjungan luar negeri untuk pengumuman resmi terkait Komite Reformasi Polri ini dari pihak Istana.
Dalam konteks reformasi kepolisian, Mensesneg Prasetyo Hadi juga menyoroti inisiatif serupa yang telah dibentuk oleh internal Polri. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah membentuk Tim Transformasi Polri. Menurut Prasetyo, kedua tim ini—baik yang diinisiasi pemerintah maupun oleh Kapolri—memiliki semangat dan tujuan yang sama dalam mendorong perbaikan institusi kepolisian. “Semangatnya sebenarnya sama ya, tapi kemudian kan internal kepolisian juga menginisiasi dengan membentuk tim reformasi,” jelasnya, menandakan adanya sinergi dalam upaya reformasi kepolisian.
Kesediaan Mahfud MD untuk bergabung dalam komite ini bukan hal yang mengejutkan, mengingat beliau beberapa kali secara aktif menyuarakan pentingnya peningkatan kinerja kepolisian demi membangun dan mempertahankan kepercayaan publik. Mahfud MD menegaskan bahwa kepercayaan publik merupakan elemen fundamental yang sangat krusial, karena secara langsung memengaruhi efektivitas proses penegakan hukum yang dijalankan oleh Polri. Sorotan publik terhadap kinerja Polri, terutama setelah beberapa insiden demonstrasi baru-baru ini, semakin mempertegas urgensi reformasi dan peningkatan akuntabilitas institusi tersebut. (antara/jpnn)
Ringkasan
Mahfud MD bersedia bergabung dalam Komite Reformasi Polri yang diinisiasi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kesediaan ini dikonfirmasi oleh Mensesneg Prasetyo Hadi, yang juga menyatakan bahwa komite tersebut akan beranggotakan sekitar sembilan orang, termasuk beberapa mantan Kapolri. Pengumuman resmi mengenai daftar lengkap anggota komite akan dilakukan setelah Presiden Prabowo kembali dari kunjungan luar negeri.
Mensesneg Prasetyo Hadi juga menyoroti bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Tim Transformasi Polri. Kedua tim ini, baik yang dibentuk pemerintah maupun internal Polri, memiliki tujuan yang sama dalam mendorong perbaikan institusi kepolisian. Mahfud MD menekankan pentingnya peningkatan kinerja Polri demi menjaga kepercayaan publik yang krusial bagi efektivitas penegakan hukum.
