Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, atau lebih dikenal dengan nama Danantara, angkat bicara terkait daftar 46 nama konglomerat Indonesia yang disebut-sebut berpartisipasi dalam program Patriot Bonds. Daftar tersebut merangkum total dana sebesar Rp 51,75 triliun, dengan nama-nama besar seperti Antony Salim, Prajogo Pangestu, Sugianto Kusuma, Franky Widjaja, Boy Thohir, dan Edwin Soeryadjaya turut tercantum di dalamnya.
Menanggapi kabar yang beredar luas ini, Mohamad Al-Arief, MD Global Relations and Governance Danantara Indonesia, menegaskan bahwa informasi tersebut bukan merupakan informasi resmi. Ia menyatakan bahwa pihaknya hingga kini tidak pernah mengeluarkan daftar nama calon pembeli Patriot Bond. Al-Arief juga menjelaskan bahwa skema penerbitan obligasi ini dirancang dalam bentuk penempatan terbatas (private placement) dan tidak ditujukan untuk ditawarkan kepada publik, serta partisipasinya bersifat sepenuhnya sukarela.
Danantara berkomitmen kuat untuk menjalankan amanatnya sebagai pengelola investasi negara dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang kuat. Setiap inisiatif pembiayaan yang dilakukan diarahkan untuk mendukung upaya transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia. “Prinsip mendasar dari Patriot Bonds adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama,” ujar Arief dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Selasa (30/9).
Lebih lanjut, skema Patriot Bonds ini disebut membuka peluang bagi berbagai kelompok usaha di Indonesia untuk berkontribusi aktif pada agenda pembangunan lintas generasi. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan keberlanjutan, tetapi juga demi terwujudnya kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh masyarakat.
Di tengah bantahan Danantara mengenai daftar resmi, Dato Sri Tahir, salah satu konglomerat yang namanya masuk dalam daftar tersebut, justru mengonfirmasi keikutsertaannya dalam pembelian Patriot Bond. “Benar, kita patut dan harus mendukung program pemerintah. Pada akhirnya akan membawa kesejahteraan kepada rakyat,” ungkap Tahir saat dikonfirmasi Katadata.co.id melalui pesan singkat, Selasa (30/9).
Berikut adalah 46 daftar konglomerat yang diduga berkontribusi dalam Patriot Bonds:
No | Nama Konglomerat | Perusahaan | Nilai (Triliun) |
---|---|---|---|
1 | Antony Salim | Salim & DCI | 3 |
2 | Prajogo Pangestu | Barito | 3 |
3 | Sugianto Kusuma | Agung Sedayu & Erajaya | 3 |
4 | Franky Widjaja | Sinar Mas | 3 |
5 | Boy Thohir, Edwin Soeryadjaya | Adaro & Saratoga | 3 |
6 | James Riady | Lippo | 1.5 |
7 | Tommy Winata | Artha Graha | 1.6 |
8 | Dato Tahir | Mayapada | 1 |
9 | Budi Hartono | Djarum | 3 |
10 | Hilmi Panigoro | Amman Mineral | 1.5 |
11 | Gunawan Lim | Harita | 1.5 |
12 | Martua Sitorus | KPN | 1 |
13 | Martias | First Resources | 1 |
14 | Prijono Sugiarto | Astra | 3 |
15 | Peter Sondakh | Rajawali Corpora | 1 |
16 | Eddy Sugianto | Mandiri Coal | 1 |
17 | Eddy Sariaatmadja | Emtek Group | 1.5 |
18 | Kiki Barki | Harum Energy | 1 |
19 | Bachtiar Karim | Musim Mas | 1 |
20 | William Katuari | Wings | 1.1 |
21 | Low Tuck Kwong | Bayan Resources | 3 |
22 | Arif Rachmat | Triputra | 0.75 |
23 | Harun Hajadi | Ciputra Group | 0.3 |
24 | Sukanto Tanoto | RGE Group | 1.5 |
25 | Djoko Susanto | Alfa Group | 0.8 |
26 | Alexander Tedja | Pakuwon Group | 1.1 |
27 | Nurhayati Subakat | Paragon | 0.1 |
28 | Putra Sampoerna | Sampoerna Agro | 0.5 |
29 | Mucki Tan | Rodamas Group | 0.3 |
30 | Renaldo Santosa | Japfa | 0.275 |
31 | Jogi Hendra Atmadja | Mayora | 1 |
32 | Soetijpto Nagaria | Summarecon | 0.55 |
33 | Haryanto Adikoesoemo | AKR | 0.25 |
34 | Widarto Oey | Sungai Budi Group | 0.3 |
35 | Sjamsul Nursalim | Gajah Tunggal/MAP | 1.5 |
36 | Soedomo Mergonoto | Kapal Api Group | 0.275 |
37 | Chandy Kusuma | FKS Group | 0.3 |
38 | Arsjad Rasjid | Indika Energy | 0.3 |
39 | Kuncoro Wibowo | Kawan Lama Group | 0.3 |
40 | Husodo Angkosubroto | Gunung Sewu | 0.3 |
41 | Sudhamek | Garudafood | 0.2 |
42 | Muki Hamami | Trakindo Group | 0.5 |
43 | Chearavanont | Charoen Pokphand | 0.3 |
44 | Handojo S. Muljadi | Tempo Scan Pacific | 0.05 |
45 | Marcel Menaro | Meratus Line | 0.1 |
46 | Rukun Rahardja Group | Rukun Rahardja Group | 0.2 |
Kantongi Peringkat AAA dari Fitch
Dalam perkembangan lain yang menunjukkan kredibilitasnya, PT Danantara Investment Management telah berhasil mendapatkan peringkat AAA(idn) dari Fitch Ratings Indonesia. Pencapaian peringkat utang tertinggi ini diraih di tengah rencana ambisius lembaga tersebut untuk menerbitkan Patriot Bond senilai Rp 50 triliun. Peringkat AAA sendiri merupakan yang paling tinggi dari sebelas tingkatan peringkat yang dikeluarkan oleh Fitch Ratings.
Fitch Ratings adalah salah satu lembaga pemeringkat kredit internasional terkemuka, bagian dari “tiga besar” bersama Moody’s dan S&P, yang memberikan opini prospektif mengenai kemampuan entitas, baik perusahaan maupun pemerintahan, dalam memenuhi komitmen keuangannya. Peringkat yang diberikan oleh lembaga-lembaga ini sangat vital dalam membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan terukur. Berdasarkan dokumen resmi yang diunggah Danantara Indonesia melalui laman LinkedIn-nya, peringkat AAA ini diperoleh setelah tim Fitch melakukan serangkaian pertanyaan mendalam untuk menguji para pimpinan tertinggi Danantara.
Manajemen Danantara sendiri, melalui dokumen resminya, menyatakan bahwa, “Kami adalah entitas yang baru beroperasi, bahkan belum berusia satu tahun. Kami belum memiliki rekam jejak investasi sebelumnya. Obligasi patriotik senilai Rp 50 triliun ini akan menjadi obligasi pertama yang kami terbitkan.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa peringkat tinggi dari Fitch menjadi indikator kuat kepercayaan terhadap potensi dan komitmen tata kelola Danantara, meskipun sebagai pemain baru di arena investasi negara.
Ringkasan
Danantara menanggapi beredarnya daftar 46 konglomerat yang disebut terlibat dalam program Patriot Bonds dengan total dana Rp 51,75 triliun, menegaskan bahwa daftar tersebut bukan informasi resmi dan tidak pernah dikeluarkan oleh pihaknya. Mereka menjelaskan skema penerbitan obligasi ini bersifat penempatan terbatas dan partisipasinya sukarela. Prinsip utama Patriot Bonds adalah partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang Indonesia.
Meskipun Danantara membantah daftar resmi, Dato Sri Tahir, yang namanya ada dalam daftar, mengonfirmasi keikutsertaannya. Sementara itu, PT Danantara Investment Management memperoleh peringkat AAA(idn) dari Fitch Ratings Indonesia, menunjukkan kredibilitasnya di tengah rencana penerbitan Patriot Bond senilai Rp 50 triliun. Peringkat ini diperoleh meskipun Danantara merupakan entitas yang baru beroperasi dan belum memiliki rekam jejak investasi sebelumnya.