Tim SAR gabungan masih terus berpacu dengan waktu dalam upaya evakuasi korban bangunan ambruk Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Memasuki hari ketiga pencarian yang intensif pada Rabu (1/10), operasi penyelamatan difokuskan untuk menemukan para santri yang terdampak insiden tragis ini.
Perkembangan Evakuasi: Tujuh Korban Ditemukan, Dua Meninggal Dunia
Pada hari ketiga pencarian, Rabu (1/10), Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh korban dari reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny. Sayangnya, dari tujuh korban yang ditemukan tersebut, dua di antaranya dilaporkan dalam kondisi meninggal dunia.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas RI sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa korban pertama berhasil dievakuasi pada pukul 14.42 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya, petugas mengevakuasi korban keempat pada pukul 18.02 WIB dalam kondisi selamat, disusul korban kelima yang ditemukan pada pukul 18.17 WIB dan meninggal dunia di rumah sakit.
Update Data Korban Selamat dan Meninggal Dunia
Hingga Rabu (1/10) malam, data terbaru menunjukkan bahwa total 108 orang telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian, dengan lima di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Berikut adalah rincian tujuh korban yang dievakuasi pada pencarian hari ketiga:
- Korban Mr X (meninggal dunia)
- Syehlendra Haical Raka Aditya (selamat)
- Muhammad Wahyudi (selamat)
- Al Fatih (selamat)
- Korban Mr. X (meninggal dunia)
- Taufan Saputra Dewa (selamat)
- Saiful Rozi (selamat)
Penyebab Runtuhnya Bangunan Ponpes
Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al-Khoziny yang berlokasi di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ambruk secara tiba-tiba saat para santri tengah melaksanakan salat Ashar pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Insiden ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan kekhawatiran.
Menurut Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, penyebab utama ambruknya bangunan tersebut adalah kegagalan konstruksi. Emi menjelaskan bahwa kegagalan ini mengakibatkan bangunan runtuh dengan pola “pancake model”, di mana lantai-lantai bangunan bertumpuk secara berurutan.
Emi menambahkan, analisis menunjukkan bahwa pusat gravitasi bangunan cenderung bergeser ke arah kiri, jika dilihat dari sisi kanan. Lebih lanjut, Emi menguraikan bahwa posisi struktur di bagian bawah bangunan memiliki perbedaan ketinggian atau level dasar. Kondisi ini, ketika pusat gravitasi yang tidak stabil menutup akses, membuat akses di sekitarnya tertutup rapat karena permukaannya menjadi rata dengan lantai dasar.
Pemerintah Beri Santunan dan Jaminan Perawatan
Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, telah meninjau langsung lokasi bangunan ambruk di Ponpes Al-Khoziny untuk melihat kondisi dan menyampaikan dukungan pemerintah. Dalam kunjungannya, Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat insiden ini.
Meskipun detail penyaluran santunan belum dapat ia beberkan secara rinci, Gus Ipul menyatakan bahwa prosesnya akan melalui asesmen terlebih dahulu. “Yang meninggal dunia pun juga diberikan santunan. Jadi sudah ada indeks-indeksnya yang nanti akan kita serahkan pada waktunya. Tentu ini melalui proses asesmen,” ujarnya di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny.
Selain santunan bagi korban meninggal, Gus Ipul juga memastikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya perawatan seluruh korban yang selamat dan mengalami luka-luka hingga tuntas. Langkah ini merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah terhadap para korban terdampak musibah ini.