Operasi pencarian korban yang terjebak di bawah reruntuhan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus berlanjut. Tim SAR gabungan bekerja tanpa henti pada hari Rabu, 10 Januari, menandai hari ketiga upaya penyelamatan pasca-insiden tragis tersebut. Fokus utama tim adalah menemukan dan mengevakuasi individu yang masih terperangkap di antara puing-puing bangunan.
Insiden ini bermula dari ambruknya bangunan pondok pesantren yang diduga kuat akibat kegagalan konstruksi. Kejadian yang mengejutkan ini telah memicu respons cepat dari berbagai elemen penyelamat, berupaya menyelamatkan nyawa di tengah tumpukan material bangunan. Pencarian yang intensif menjadi prioritas utama untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal.
Hingga Rabu malam, data terbaru menunjukkan dampak yang memilukan dari musibah ini. Sebanyak lima orang dilaporkan telah meninggal dunia akibat insiden tersebut. Sementara itu, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 108 orang yang terdampak, membawa mereka ke tempat aman dan memberikan penanganan medis yang diperlukan. Angka ini mencerminkan skala bencana dan urgensi upaya SAR.
Di tengah hiruk pikuk proses evakuasi, suasana haru dan cemas menyelimuti area sekitar Ponpes Al-Khoziny. Sejumlah besar keluarga dan kerabat korban tampak setia menanti, berharap mendengar kabar baik mengenai nasib orang-orang terkasih mereka. Kehadiran mereka menjadi pengingat akan beratnya beban emosional yang ditanggung para korban dan keluarga di tengah upaya tanpa lelah dari tim SAR gabungan.
Ringkasan
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo yang ambruk akibat dugaan kegagalan konstruksi. Operasi memasuki hari ketiga pada Rabu, 10 Januari, dengan fokus mengevakuasi korban yang masih terperangkap di reruntuhan.
Hingga Rabu malam, dilaporkan lima orang meninggal dunia dan 108 orang berhasil dievakuasi. Keluarga dan kerabat korban dengan cemas menunggu kabar di sekitar lokasi kejadian selama proses evakuasi berlangsung.
