Lebih dari 100 siswa sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami keracunan massal. Insiden ini diduga kuat terjadi setelah mereka mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat, 3 Oktober 2026. Para korban berasal dari tiga sekolah berbeda, yaitu SD GMIT Soe 2, SD Advent, dan SDI Oenasi.
Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, pada Sabtu (4/10), membenarkan jumlah korban yang mencapai lebih dari seratus siswa. Pihak Polres TTS turun tangan langsung untuk membantu memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis yang memadai. Menurut penjelasan Hendra, gejala mual dan pusing mulai dirasakan para siswa sekitar pukul 13.30 Wita, beberapa saat setelah menyantap hidangan MBG. Sebagian siswa kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe, sementara yang lain telah diizinkan pulang ke rumah karena kondisi kesehatan mereka menunjukkan perbaikan.
Tenda Darurat Didirikan untuk Penanganan Medis Tambahan
Meskipun sebagian korban sudah berangsur pulih dan dipulangkan, jumlah siswa yang terus berdatangan untuk mendapatkan penanganan medis masih tinggi. Menanggapi kondisi tersebut, Polres TTS bersama tim medis segera mengambil langkah sigap dengan mendirikan tenda darurat di lapangan Puspenmas Soe. Tenda ini berfungsi untuk menampung siswa yang tidak bisa tertangani di RSUD Soe yang kapasitasnya terbatas. “Hasil koordinasi dengan dokter di RSUD Soe, mereka meminta kami untuk bangun tenda darurat. Di tenda itu ada tim medis Polri yang siap menangani adik-adik itu,” ujar Hendra, menekankan upaya kolaboratif dalam penanganan darurat ini.
Menu MBG yang Diduga Menjadi Pemicu Keracunan
Hendra juga membeberkan detail terkait pengelolaan program MBG di tiga SD tersebut. Jatah makanan gratis ini dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Soe 1, yang bernaung di bawah Yayasan Peduli Timorana Mandiri. Yayasan tersebut beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten TTS. Adapun menu MBG yang disantap oleh para siswa pada siang itu adalah sop dan soto ayam. Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi yang diberikan oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN) terkait kasus keracunan makanan yang menimpa ratusan siswa ini.