Bangunan Rusak Akibat Gempa Sumenep Bertambah Jadi 374 Unit

Photo of author

By AdminTekno

SUMENEP – Pasca-guncangan gempa tektonik magnitudo 6,5 yang melanda wilayah Sumenep pada Selasa (30/9) malam, jumlah bangunan rusak di Kabupaten Sumenep terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep kini mencatat total 374 unit bangunan mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut.

Data terbaru ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Achmad Laili Maulidy, pada Jumat (3/10) malam. Ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah ini merupakan hasil laporan yang diterima serta pendataan dan asesmen menyeluruh yang dilakukan tim BPBD Pemkab Sumenep di lokasi kejadian selama dua hari terakhir.

Achmad Laili Maulidy memerinci jenis kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa Pulau Sapudi tersebut. Dari total 374 unit, 113 bangunan dikategorikan rusak ringan, 157 bangunan mengalami rusak sedang, dan 104 bangunan lainnya menderita kerusakan parah. Kerusakan ini tersebar luas di berbagai wilayah terdampak gempa tektonik Sumenep.

Beragam jenis properti dan fasilitas umum ikut merasakan dampak guncangan. Bangunan yang terdampak meliputi rumah-rumah warga, dapur, berbagai lembaga pendidikan, hingga tempat ibadah seperti masjid dan musala. Hal ini menunjukkan skala kerusakan yang luas dan signifikan di tengah masyarakat.

Sebagai respons cepat, BPBD Sumenep bersama dengan unsur TNI dan kepolisian telah menyalurkan bantuan awal kepada para korban terdampak. Bantuan berupa kebutuhan tanggap darurat ini telah didistribusikan secara berkesinambungan sejak Kamis (2/10) hingga Jumat (3/10), memastikan kebutuhan mendesak warga terpenuhi.

Perlu diingat, gempa berkekuatan magnitudo 6,5 ini mengguncang Sumenep pada Selasa (30/9) sekitar pukul 23.49 WIB. Pusat gempa teridentifikasi berada di laut, tepatnya sekitar 50 kilometer tenggara Sumenep, dengan kedalaman dangkal 11 kilometer. Karakteristik ini turut berkontribusi pada intensitas guncangan yang dirasakan.

Tidak hanya di Sumenep, getaran hebat gempa tektonik ini juga terasa kuat di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yaitu Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, menegaskan cakupan dampak yang meluas di wilayah tersebut.

Leave a Comment