Ada HUT ke-80 TNI, 26 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir Dialihkan ke Jatinegara

Photo of author

By AdminTekno

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah sigap dengan mengalihkan 26 perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Jatinegara. Pengalihan ini diberlakukan pada Minggu, 5 Oktober 2025, sebagai respons terhadap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, yang berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas ekstrem.

Dalam pengumuman resminya yang disampaikan melalui akun X, KAI menjelaskan bahwa mereka memberlakukan skema Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara. Kebijakan ini khusus diterapkan untuk seluruh 26 perjalanan kereta api yang memiliki jadwal keberangkatan awal dari Stasiun Gambir pada tanggal tersebut.

Langkah strategis pengalihan ini diambil oleh KAI dengan tujuan utama untuk mempermudah aksesibilitas bagi masyarakat yang hendak menggunakan layanan kereta api. Pasalnya, KAI memprediksi bahwa arus lalu lintas di sekitar area Stasiun Gambir akan mengalami peningkatan volume yang signifikan dan berpotensi sangat padat, imbas dari banyaknya warga yang berbondong-bondong menuju kawasan Monas untuk merayakan atau menyaksikan peringatan HUT TNI.

“Langkah ini merupakan bentuk antisipasi kami kepada pelanggan, guna menghindari potensi kepadatan lalu lintas, kemacetan, serta kesulitan akses menuju Stasiun Gambir,” demikian ditegaskan KAI, menunjukkan komitmen mereka terhadap kenyamanan dan kelancaran perjalanan penumpang.

Oleh karena itu, bagi penumpang yang telah memiliki tiket kereta api dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir, mereka dapat langsung naik dari Stasiun Jatinegara. Penting untuk diingat bahwa jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket tetap berlaku dan tidak mengalami perubahan.

Pengalihan rute ini didasari oleh kondisi lalu lintas yang memang telah menunjukkan tanda-tanda kemacetan parah sebelumnya di sekitar Monas. Konsentrasi ribuan masyarakat yang berupaya memasuki kawasan tersebut menjadi faktor utama pemicu penumpukan kendaraan dan pejalan kaki.

Untuk mengatasi situasi lalu lintas yang menantang ini, sejumlah personel gabungan dari Dinas Perhubungan, petugas kepolisian lalu lintas, hingga prajurit TNI telah dikerahkan. Mereka bertugas secara sigap dan berkoordinasi untuk mengatur serta mengurai arus lalu lintas, memastikan mobilitas tetap berjalan seoptimal mungkin di tengah hiruk pikuk perayaan.

Leave a Comment