Tim Gabungan Bakal Ratakan Bangunan Ponpes Sidoarjo yang Ambruk, Besok

Photo of author

By AdminTekno


Tim SAR gabungan masih terus berjibaku di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, untuk mengevakuasi korban insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny. Proses pencarian yang intensif ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh elemen yang terlibat dalam operasi penyelamatan.

Deputi Penanganan Darat BNPB, Mayor Jenderal TNI Budi Irawan, mengungkapkan bahwa kemajuan proses evakuasi telah mencapai angka signifikan. “Sudah kita laksanakan ini (proses evakuasi) sudah hampir 60 persen lebih ya,” jelas Budi di posko utama sekitar Ponpes Al-Khoziny pada Minggu (5/10). Angka ini menunjukkan upaya tak kenal lelah para petugas di lapangan.

Meskipun demikian, operasi ini tidak lepas dari tantangan. Budi berharap seluruh proses evakuasi bangunan yang runtuh tersebut dapat diratakan pada Senin esok (6/10). Namun, terdapat satu kendala utama yang menghambat, yaitu material beton yang masih menempel erat pada bagian bangunan di sisi kiri. “Harapan saya ini besok ini sudah bisa rata. Cuma ada satu kendala, yaitu beton itu ada yang menempel di bangunan sebelah kiri,” imbuhnya.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, dukungan ahli segera didatangkan. “Jadi siang ini Pak Muji dari ITS akan datang memberikan bimbingan ke kita sambil mengawasi, sehingga pemotongan beton itu tidak menyebabkan gedung itu akan rusak atau runtuh,” tambah Budi, menegaskan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terukur dalam setiap langkah evakuasi.


Sejalan dengan upaya BNPB, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan fokus utama petugas saat ini. Tim Basarnas berupaya keras menembus ke bagian tengah bangunan ambruk untuk menuntaskan proses evakuasi. “Kami tetap akan maksimal melaksanakan kegiatan ini sampai dengan hari ini untuk membuka jalur yang di tengah itu… di sisi kanannya itu akan kami buka, upayakan hari ini selesai,” tegas Bramantyo, menggambarkan urgensi penyelesaian jalur akses utama.

Terkait kendala di sisi kiri bangunan yang disebutkan sebelumnya, Bramantyo menambahkan bahwa koordinasi intensif akan dilakukan. “Nanti dari situ, kemudian untuk yang di bangunan yang sisi kiri, kalau kita lihat dari layar itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini mungkin PU atau tenaga ahli, sehubungan dengan bangunan tersebut yang sisi kiri itu menempel dengan bangunan lain,” jelasnya, menunjukkan pendekatan kolaboratif untuk masalah struktural yang kompleks.


Komitmen luar biasa juga tercermin dari operasional tim SAR yang berlangsung tanpa henti. Bramantyo menyatakan bahwa proses evakuasi telah dilaksanakan secara 24 jam non-stop dengan sistem pergantian personel setiap 3 jam untuk menjaga efektivitas dan stamina tim. “Kami upayakan kerja maksimal, karena kami juga sejak awal tidak berhenti 24 jam, karena kita membagi tim dari Basarnas ini menjadi beberapa tim… ketika maksimal, seperti tadi malam, berlanjut dan cepat, akhirnya tim kita gerakan hampir kekuatan 50 persen,” pungkasnya, menunjukkan dedikasi penuh dalam upaya penyelamatan di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo.

Leave a Comment