BNPB Ungkap Kendala Terkini Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk

Photo of author

By AdminTekno

Situasi di Sidoarjo masih tegang menyusul ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran. Pada Minggu (5/10) malam, Tim SAR gabungan terus berjibaku dalam pencarian korban sekaligus pembersihan material dan puing-puing bangunan yang runtuh. Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, mengungkapkan bahwa proses pembersihan telah mencapai kemajuan signifikan, dengan sekitar 80 persen material sudah berhasil diatasi.

Kolonel Hery menjelaskan lebih lanjut bahwa area di sisi utara dan tengah Ponpes Al-Khoziny telah relatif bersih, menyumbang sebagian besar dari persentase 80 persen tersebut. Namun, fokus utama kini beralih ke sisi selatan bangunan, terutama di bagian pintu masuk. Sektor inilah yang menghadirkan kendala evakuasi paling besar, membutuhkan perhatian dan penanganan ekstra karena kompleksitasnya.

Petugas lapangan tidak bisa sembarangan dalam membersihkan atau memotong puing di area ini. Kolonel Hery membeberkan alasannya, “Konstruksi di sektor sisi selatan masih terhubung erat dengan gedung lama yang terletak di bagian selatan.” Ia menambahkan bahwa bangunan yang roboh ini, khususnya bagian musala, bersambung langsung dengan sebuah gedung berwarna hijau yang merupakan bagian dari struktur lama pesantren, memperumit proses pembersihan material.

Berbeda dengan sisi selatan, bagian utara bangunan tidak memiliki keterkaitan struktural dengan bangunan lain, sehingga memudahkan tim SAR dalam bekerja. Namun, di sisi selatan yang sulit inilah, potensi korban yang masih tertimbun menjadi perhatian serius. Hasil pemantauan awal mengindikasikan kemungkinan adanya jenazah yang belum ditemukan di bawah reruntuhan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kolonel Hery menyampaikan rencana penerapan mekanisme teknis khusus pada malam itu. Pendekatan ini akan didampingi langsung oleh Pak Muji dari ITS, seorang konsultan teknis konstruksi yang ahli di bidangnya. Tujuan utama adalah berhasil menggeser material berat di posisi selatan yang masih terikat dengan bangunan lama, guna membuka akses lebih lanjut dan memastikan seluruh area terdampak tertangani.

Kolonel Hery juga menyoroti risiko lain yang sangat krusial: bangunan lama di bagian depan Ponpes Al-Khoziny sudah tampak miring. Ia memperingatkan bahwa tindakan memotong beton yang menghubungkan kedua struktur bisa mengakibatkan bangunan lama kehilangan kekuatannya dan berpotensi roboh kembali. Oleh karena itu, seluruh proses evakuasi dan pembersihan puing di area tersebut menuntut tingkat kehati-hatian yang luar biasa serta penerapan teknik khusus yang presisi untuk mencegah insiden lebih lanjut.

Leave a Comment