Bank Indonesia atau BI membantah kabar telah menjual cadangan emas 11 ton sebagaimana isi laporan World Gold Council.
“BI tidak melakukan penjualan emas sebagaimana disebutkan,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso kepada Katadata.co.id, Senin (6/10) malam.
World Gold Council dalam laporan bertajuk ‘Central bank gold statistics: Central bank gold buying rebounds in August’ yang terbit pada 3 Oktober menyebutkan, sejumlah bank sentral di dunia masif membeli emas.
Analis Senior EMEA World Gold Council, Krishan Gopaul dalam laporan mengatakan, bank sentral menambah cadangan emas global total 15 ton pada Agustus. Angka ini merujuk pada data yang dilaporkan oleh IMF dan masing-masing bank sentral.
Baca juga:
- Bank Sentral Dunia Borong Emas, BI Dikabarkan Jual Cadangan 11 Ton, Kenapa?
- Harga Emas Hari ini 6 Oktober 2025, Pecah Rekor Lagi
- Ramalan Baru Saham Afiliasi Boy Thohir Merdeka Gold (EMAS), Ditaksir Bisa Segini
Bank Nasional Kazakhstan misalnya, membeli delapan ton emas atau yang terbanyak. Bank sentral lainnya yakni Bank Nasional Bulgaria, Bank Sentral Turki, Bank Rakyat Cina, Bank Sentral Uzbekistan, Bank Nasional Ceko, dan Bank Ghana, masing-masing membeli dua ton.
“Bank-bank sentral menambahkan 15 ton bersih ke cadangan emas global pada bulan Agustus, berdasarkan data yang dilaporkan dari IMF dan masing-masing bank sentral,” kata Gopaul.
Gopaul mengatakan, hal itu secara umum, sejalan dengan pembelian bersih emas secara bulanan antara Maret hingga Juni. Ini menandakan kembalinya pola pembelian setelah cadangan emas global tidak berubah pada Juli.
“Kami merevisi turun estimasi awal Juli sebesar 10 ton, setelah BI melaporkan penjualan 11 ton,” ujar dia.
Akan tetapi, BI membantah telah menjual 11 ton cadangan emas.