Greta Thunberg dan Aktivis Gaza Flotilla Disiksa di Penjara Israel

Photo of author

By AdminTekno

Kita Tekno JAKARTA — Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg mengungkapkan tuduhan mengejutkan bahwa dirinya dan ratusan aktivis lain yang tergabung dalam Gaza Flotilla mengalami penyiksaan selama ditahan di penjara Israel.

Dalam konferensi pers di Stockholm pada Selasa (7/10/2025) waktu setempat, Thunberg menyebut mereka telah “diculik dan disiksa” oleh militer Israel setelah armada kapal bantuan yang ditumpangi dicegat ketika mencoba masuk ke Gaza.

“Saya tidak ingin menjadikan headline bahwa ‘Greta telah disiksa’, karena ini bukan soal saya. Yang penting adalah apa yang dialami rakyat Gaza setiap hari jauh lebih buruk,” ujar Thunberg dikutip melalui Reuters, Rabu (8/10/2025).

: Greta Thunberg Dideportasi Israel ke Yunani Usai Bawa Bantuan untuk Gaza

Meskipun enggan merinci, tetapi dia mengaku tidak diberi akses air bersih, sementara sejumlah tahanan lain tidak mendapatkan obat-obatan penting yang dibutuhkan. 

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Israel hingga kini belum memberikan komentar resmi terkait pernyataan Thunberg. Namun, pekan lalu juru bicara kementerian menegaskan bahwa seluruh tahanan flotilla diberi akses ke makanan, air, dan toilet, serta hak-hak hukum mereka tetap dijaga. 

: : Israel Tahan 443 Aktivis Kapal Global Flotilla, Termasuk Greta Thunberg

Israel berulang kali menolak tuduhan pelanggaran HAM terhadap para aktivis dan menyebut flotilla tersebut tak lebih dari aksi propaganda untuk menguntungkan kelompok militan Hamas. 

Sekadar informasi, Thunberg ikut serta dalam Global Sumud Flotilla, rombongan kapal yang berlayar menuju Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan dan tujuan menarik perhatian internasional atas krisis di wilayah itu.

: : Video Terakhir Aktivis Greta Thunberg Sebelum Kapalnya Dicegat Tentara Israel

Menurut PBB, mayoritas dari 2,2 juta penduduk Gaza kini terusir dari rumahnya, sementara kelaparan semakin meluas. 

Dalam operasi penangkapan terakhir, Israel menahan 478 aktivis termasuk Thunberg. Ia dideportasi pada Senin (6/10/2025), setelah beberapa hari ditahan.

Sebelumnya, kelompok aktivis Swedia menyebut Thunberg dipaksa mengenakan bendera Israel serta didorong secara kasar selama penahanan. Namun, dalam konferensi persnya, Thunberg tidak membahas hal tersebut.

Sejumlah peserta flotilla lain juga mengkritik pemerintah Swedia karena dianggap lamban memberikan bantuan. Menanggapi hal itu, pemerintah Swedia menegaskan telah memberikan dukungan konsuler dan menekankan kepada Israel agar memperlakukan warganya dengan baik.

“Kami berulang kali menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Gaza. Namun, kami tetap memberikan dukungan konsuler bagi warga Swedia yang ditahan,” demikian pernyataan resmi pemerintah Swedia.

Leave a Comment