Patrick Kluivert Tolak Bahas Sanksi FIFA untuk Malaysia: Fokus Lawan Arab Saudi

Photo of author

By AdminTekno

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, secara tegas menolak menanggapi pertanyaan wartawan seputar kontroversi pemalsuan dokumen oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang berujung pada sanksi berat dari FIFA. Ia menegaskan bahwa seluruh fokusnya kini tertuju pada laga penting kontra Arab Saudi.

Skandal naturalisasi pemain yang mengguncang Timnas Malaysia ini ternyata bukan hanya menjadi sorotan di kawasan Asia Tenggara, melainkan telah menarik perhatian global. Polemik tersebut bahkan ikut memanaskan suasana jelang duel krusial antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam sesi konferensi pers yang digelar menjelang pertandingan, seorang awak media mencoba mengulik pandangan Patrick Kluivert terkait isu naturalisasi di sepak bola Malaysia. Namun, pelatih berpaspor Belanda itu dengan sigap menolak menjawab, kembali menekankan prioritasnya pada persiapan skuad ‘Garuda’.

“Saya tidak akan berbicara soal itu. Fokus saya adalah pertandingan besok,” ujar Kluivert dalam sesi konferensi pers, Selasa (7/10). Ia menambahkan, “Saya tidak tahu detailnya dan juga tidak tertarik membahasnya. Yang penting bagi saya hanyalah pertandingan besok, yaitu laga Indonesia menghadapi Arab Saudi.”

Sebelumnya, Malaysia telah dijatuhi sanksi oleh FIFA atas keterlibatan mereka dalam pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Investigasi komprehensif FIFA berhasil membongkar fakta bahwa FAM telah mengubah tempat lahir kakek-nenek ketujuh pemain tersebut menjadi seolah-olah seluruhnya berasal dari Malaysia. Padahal, kenyataan berbeda jauh; Sekretariat Komite Disiplin FIFA berhasil memperoleh dokumen asli akta lahir yang membuktikan sebaliknya.

Temuan investigasi inilah yang menjadi landasan bagi Komite Disiplin FIFA untuk menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan ketujuh pemain naturalisasi Malaysia. Sanksi tersebut meliputi denda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp 7,3 miliar) untuk FAM, serta denda masing-masing CHF 2.000 (sekitar Rp 43 juta) ditambah larangan bermain selama 12 bulan di semua aktivitas sepak bola bagi para pemain yang terlibat.

Leave a Comment