Sebuah babak baru dalam upaya meredakan konflik di Timur Tengah telah terbuka, dengan Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata Gaza fase pertama. Kesepakatan penting yang diumumkan pada Kamis (9/10) ini merupakan inisiatif langsung dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengusulkan penghentian peperangan selama dua tahun penuh.
Persetujuan kesepakatan damai tahap awal ini tercapai tak lama setelah peringatan dua tahun pecahnya perang Gaza yang telah menelan korban jiwa secara mengerikan. Sepanjang periode bombardir oleh Israel, lebih dari 65.000 warga Gaza—sebagian besar merupakan penduduk sipil yang tak bersalah—telah kehilangan nyawa mereka, menggarisbawahi urgensi mendesak akan penghentian konflik.
Dalam pernyataan resminya, Presiden Donald Trump memaparkan poin-poin krusial dari kesepakatan damai ini. Ia menegaskan bahwa Hamas berkomitmen untuk membebaskan semua sandera yang ditahan. Sebagai imbalannya, Israel akan menarik seluruh pasukannya dari garis tempur yang selama ini membelah wilayah Gaza.
Trump lebih lanjut mengungkapkan bahwa terwujudnya kesepakatan damai ini merupakan buah dari perundingan intensif yang dilakukan antara perwakilan Israel dan Hamas. Negosiasi penting tersebut difasilitasi di Mesir, memainkan peran sentral dalam menjembatani perbedaan antara kedua belah pihak.
Dengan nada kebanggaan, Donald Trump, seperti dikutip dari AFP, menyatakan, “Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas, kedua pihak, sudah meneken rencana damai tahap satu.” Ia melanjutkan, bahwa perjanjian ini memiliki implikasi besar: “Ini berarti semua sandera akan dilepaskan segera dan Israel akan menarik semua pasukan ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, bertahan lama, dan abadi.”
Meskipun demikian, sebuah sumber dari Hamas, yang juga dikonfirmasi oleh kantor berita AFP, memberikan rincian lebih lanjut mengenai pertukaran tahanan yang akan menjadi bagian dari gencatan senjata Gaza tahap pertama ini. Dijelaskan bahwa kesepakatan tersebut akan membebaskan sisa 20 sandera Israel yang masih disekap di Gaza. Sebagai imbalannya, Israel akan melepaskan 2.000 tahanan Palestina dari penjaranya.
Proses pertukaran sandera dan tahanan yang sangat dinantikan ini dijadwalkan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 72 jam setelah Israel dan Hamas secara resmi menandatangani kesepakatan damai pada Kamis ini, menandai dimulainya fase implementasi dari perjanjian bersejarah tersebut.