Maria Corina Machado, politikus wanita asal Venezuela, telah secara resmi diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat (10/10).
Pengakuan bergengsi ini, seperti yang disampaikan oleh Komite Nobel Norwegia dan dikutip oleh Reuters, diberikan atas “kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.” Pernyataan tersebut menggarisbawahi dedikasi luar biasa Machado dalam advokasi kebebasan dan keadilan di tengah kompleksitas politik negaranya.
Kemenangan Machado ini menjadi sorotan, terutama mengingat seringnya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka menyatakan dirinya layak menerima penghargaan Nobel. Namun, para ahli penghargaan telah lama memprediksi kegagalan Trump, dengan alasan berbagai tindakannya yang dinilai merusak tatanan dunia. Kontras ini menyoroti fokus Komite Nobel pada upaya nyata yang berkontribusi pada perdamaian dan hak asasi manusia global.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya yang signifikan, Maria Corina Machado akan dianugerahi hadiah uang sebesar USD 1,2 juta. Penyerahan hadiah prestisius ini dijadwalkan akan dilangsungkan pada 10 Desember 2025. Tanggal tersebut dipilih khusus untuk bertepatan dengan peringatan wafatnya Alfred Nobel, ilmuwan Swedia sekaligus inisiator penghargaan-penghargaan Nobel yang telah mendunia.
Sebelum meraih Nobel Perdamaian, Maria Corina Machado dikenal sebagai figur sentral dalam perpolitikan Venezuela. Ia pernah menjabat sebagai anggota legislatif Venezuela dari tahun 2011 hingga 2014. Sepanjang kariernya, Machado secara konsisten dikenal atas perjuangannya yang gigih menentang rezim tangan besi Presiden Nicolas Maduro, menjadikannya simbol perlawanan dan harapan bagi masa depan demokrasi di negaranya.
Ringkasan
Maria Corina Machado, seorang politikus wanita asal Venezuela, diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi dan transisi damai dari kediktatoran di Venezuela. Komite Nobel Norwegia mengakui dedikasi Machado dalam advokasi kebebasan dan keadilan di tengah kompleksitas politik negaranya.
Machado akan menerima hadiah uang sebesar USD 1,2 juta yang akan diserahkan pada 10 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan wafatnya Alfred Nobel. Sebelumnya, Machado dikenal sebagai figur sentral dalam perpolitikan Venezuela dan pernah menjabat sebagai anggota legislatif, serta dikenal karena perjuangannya menentang rezim Presiden Nicolas Maduro.