REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat dengan menutup sementara operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Kemanggisan Utama Raya, Jakarta Barat. Keputusan ini menyusul insiden kebakaran yang melibatkan sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Beruntungnya, kejadian nahas ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Susanto August Satria, selaku Area Manager Communication, Relations & CSR JBB PT Pertamina Patra Niaga, memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Menurutnya, kebakaran terjadi pada dini hari, sekitar pukul 03.45 WIB, di SPBU 3411403. Meskipun tidak ada korban jiwa meninggal, dua orang diketahui mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Penyebab kebakaran SPBU ini terungkap setelah penyelidikan. Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, menjelaskan bahwa pemicu utamanya adalah percikan api yang berasal dari dinamo pengisian BBM. Percikan api tersebut muncul secara tak terduga saat proses transfer bahan bakar dari mobil tangki ke tangki penyimpanan di SPBU berlangsung.
Dampak finansial dari insiden kebakaran ini cukup signifikan, dengan estimasi kerugian mencapai Rp2,5 miliar. Meski demikian, Pertamina berkomitmen penuh untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM bagi masyarakat tetap terjaga. Sebagai langkah mitigasi, penyaluran BBM di wilayah tersebut dialihkan ke SPBU terdekat, yakni SPBU 3411407, sehingga pelayanan tidak terganggu.
Susanto August Satria tak lupa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Beliau memuji respons cepat dan koordinasi efektif dari petugas SPBU, tim pemadam kebakaran, serta aparat setempat yang bahu-membahu dalam menangani kebakaran. Kecepatan tindakan mereka krusial dalam mengendalikan api sehingga tidak menyebar lebih luas dan menghindari dampak yang lebih parah.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
