Prabowo Gelar Ratas di Kertanegara, Bahas Sistem Keuangan-Devisa Hasil Ekspor

Photo of author

By AdminTekno

Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/10). Pertemuan penting ini fokus membahas isu-isu krusial seperti sistem keuangan nasional hingga efektivitas devisa hasil ekspor (DHE) yang menjadi perhatian pemerintah.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa rapat tersebut merupakan agenda rutin mingguan. “Malam hari ini sebenarnya pertemuan rutin sebagaimana setiap minggu. Kadang-kadang hari Sabtu, kadang-kadang hari Minggu. Jadi di setiap waktu kosong Pak Presiden memanggil para menteri,” ujar Prasetyo di lokasi. Dalam ratas ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir bersama sejumlah menteri koordinator dan menteri terkait perekonomian lainnya, menunjukkan koordinasi tingkat tinggi dalam kabinet.

Lebih lanjut, Prasetyo mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut dimanfaatkan Presiden Prabowo untuk mendapatkan pembaruan tentang program-program pemerintah yang sedang berjalan. Namun, secara khusus, beberapa topik mendalam menjadi sorotan utama. “Beliau seperti biasa meng-update segala program yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Tapi memang terus terang malam ini tadi ada beberapa hal yang dibahas secara khusus, salah satunya mengenai sistem keuangan dan sistem perbankan kita,” jelas Prasetyo, menandakan fokus pada stabilitas dan penguatan sektor finansial.

Selain sistem keuangan dan perbankan, salah satu agenda penting yang dibahas adalah evaluasi terhadap peraturan pemerintah yang telah diterbitkan berkaitan dengan masalah devisa hasil ekspor. Kebijakan ini merupakan instrumen penting dalam menjaga stabilitas neraca pembayaran dan memperkuat cadangan devisa negara.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengevaluasi secara mendalam terkait efektivitas dan dampak dari penerapan kebijakan devisa hasil ekspor. Menurut Mensesneg Prasetyo, kebijakan ini masih dalam proses pengkajian berkelanjutan. “Ya masih ada beberapa yang memungkinkan devisa kita belum seoptimal yang kita harapkan. Makanya itu yang diminta untuk segera untuk dipelajari kembali,” pungkas Prasetyo, menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mengoptimalkan kebijakan tersebut demi kepentingan ekonomi nasional.

Beberapa pejabat tinggi yang tampak hadir dalam ratas tersebut antara lain Menko Pangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa, hingga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, mencerminkan sinergi lintas kementerian dalam pembahasan isu-isu strategis ini.

Leave a Comment