Kita Tekno JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal III berpotensi menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Salah satu faktornya karena penyerapan belanja pemerintah yang masih lambat.
Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, lambatnya realisasi penyerapan belanja pemerintah akan menekan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2025. Bahkan diprediksi tumbuh lebih rendah dibandingkan kuartal I dan kuartal II 2025 yang masing-masing tumbuh 4,87% dan 5,12%
“Dugaan kami pertumbuhan ekonomi enggak akan sampai 5% di kuartal III-2025, bisa jadi kuartal III ini yang terendah dibandingkan kuartal I dan II,” kata Riefky kepada Kontan, Selasa (14/10/2025).
Belanja Pemerintah Seret, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2025 Diproyeksi Melambat
Menurut Riefky, dengan sisa belanja pemerintah yang masih cukup besar yakni hampir Rp 1.300 triliun sampai September 2025, percepatan realisasi anggaran di sisa tahun akan menghadapi tantangan berat. Menurutnya sulit untuk membelanjakan seluruhnya dalam waktu singkat.
“Belanja yang belum terserap nampaknya sulit ya. Belanja harus tetap prudent, enggak mungkin juga bisa dipaksakan di kuartal IV ini,” ujar Riefky.
Asal tahu saja, Kementerian Keuangan dalam konfrensi pers APBN Kita edisi Oktober 2025, melaporkan realisasi belanja negara mencapai Rp 2.234,8 triliun sampai 30 September 2025.Jumlah itu baru terserap 63,4% dari outlook (Lapsem) APBN 2025 yang sebesar Rp 3.527,5 triliun. Artinya ada sekitar Rp 1.292,7 triliun yang belum dibelanjakan.
Melambatnya belanja negara ini dikarenakan penyerapan realisasi belanja pemerintah pusat yang juga lambat. Tercatat sampai September 2025, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.589,9 triliun atau baru terserap 59,7% dari outlook (Lapsem) APBN 2025 yang mencapai Rp 2.663,4 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja non K/L mencapai Rp 789 triliun, atau baru 56,8% dari outlook APBN 2025. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ketika penyerapan belanja non K/L mencapai 59,03% atau Rp 812,71 triliun.
Wamenkeu Minta Kementerian/Lembaga Percepat Belanja pada Kuartal IV 2025