Kerugian dari Penipuan atau Scam Keuangan Capai Rp 7 T per Oktober 2025

Photo of author

By AdminTekno

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti kerugian fantastis akibat maraknya scam atau penipuan keuangan di Indonesia, yang per Oktober 2025 telah mencapai angka Rp 7 triliun. Angka yang mengkhawatirkan ini terhimpun dari periode 22 November 2024 hingga 16 Oktober 2025, menunjukkan skala ancaman finansial yang dihadapi masyarakat.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, menjelaskan bahwa data tersebut didapatkan dari 299.287 laporan yang masuk dan melibatkan 487.378 rekening yang dilaporkan. Dalam upaya penanggulangan, OJK berhasil memblokir atau menyelamatkan dana sebesar Rp 376,8 miliar, sebuah langkah konkret dalam melindungi aset masyarakat.

“Datanya per hari tadi sudah Rp 7 triliun rupiah. Nah teman-teman, mohon maklum juga ya, karena kita (OJK) baru berdiri juga, saat ini yang bisa kita hold ya, kita selamatkan itu mungkin sekitar Rp 400 miliar,” ujar Friderica dalam acara media gathering di Java Heritage, Purwokerto, Jawa Tengah, pada Sabtu (18/10). Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun kerugian sangat besar, OJK terus berupaya maksimal dalam tugas perlindungan konsumen yang relatif baru diemban.

Jika dibandingkan dengan beberapa negara lain, Indonesia memiliki angka pelaporan scam keuangan yang cukup tinggi, mencapai 274.722 laporan pada periode 22 November 2024 hingga 30 September 2025. Dengan rata-rata 874 kasus per hari, volume laporan di Indonesia memang luar biasa. Menariknya, meskipun laporan membanjir, jumlah total kerugian finansial di Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara tertentu yang memiliki angka laporan lebih rendah.

Friderica lebih lanjut memaparkan perbandingan tersebut, “Nah ini nilai kerugiannya ya, memang seperti di Singapura itu dia laporannya mungkin seperlimanya dari kita, tapi angka kerugiannya jauh lebih besar, di kita Rp 6,1 triliun per hari tadi sudah Rp 7 triliun. Terus rata laporan nih, teman-teman bisa lihat nih rata laporan, di Indonesia itu 874 laporan per hari, ini sudah luar biasa dibandingkan dengan negara lain yang kebanyakan ya, 140 per hari, 115 per hari dan seterusnya.” Hal ini mengindikasikan bahwa modus penipuan di Indonesia mungkin lebih menyebar ke banyak korban dengan nilai kerugian per kasus yang tidak sebesar di negara lain.

Di kawasan Asia Tenggara, Singapura, misalnya, mencatat 51.501 laporan penipuan keuangan dengan nilai kerugian yang jauh lebih besar, mencapai sekitar Rp 13,97 triliun, dan rata-rata 140 laporan per hari. Angka ini menunjukkan dampak kerugian finansial yang parah meskipun jumlah laporan lebih sedikit.

Malaysia juga menghadapi tantangan serius dengan jumlah laporan yang cukup tinggi, yaitu 253.553 kasus penipuan dari Oktober 2022 hingga September 2025. Total kerugian di negeri jiran ini mencapai Rp 2,6 triliun, dengan dana yang berhasil diblokir sekitar Rp 325 miliar. Rata-rata laporan harian di Malaysia juga signifikan, yaitu 242 kasus per hari.

Sementara itu, Hong Kong menghadapi gelombang penipuan yang sangat merugikan. Tercatat 65.240 laporan dari tahun 2024 hingga Juni 2025, dengan total kerugian mencengangkan sekitar Rp 27,01 triliun. Namun, upaya penanggulangan berhasil memblokir dana mencapai Rp 4,84 triliun. Negara ini menerima rata-rata 115 laporan setiap hari.

Beralih ke kawasan Amerika Utara, Kanada melaporkan 138.197 kasus penipuan dengan total kerugian mencapai Rp 15,21 triliun. Dana yang berhasil diselamatkan dari kejahatan finansial ini adalah Rp 325 miliar. Kanada menghadapi sekitar 217 laporan per harinya. Bergeser sedikit, Amerika Serikat mencatat angka laporan yang lebih rendah, yaitu 4.324 laporan dengan nilai kerugian sekitar Rp 515,91 miliar, dengan rata-rata 9 laporan per hari.

Bahkan negara kecil seperti Maladewa pun tidak luput dari ancaman penipuan keuangan. Negara kepulauan tersebut mencatat total 3.639 laporan penipuan, dengan kerugian mencapai Rp 43,5 miliar dan dana yang berhasil diselamatkan Rp 5,9 miliar. Angka laporan harian di Maladewa cukup kecil, yakni 7 laporan per hari, namun tetap menunjukkan bahwa ancaman scam bersifat global dan merata.

Leave a Comment