Deretan Tokoh Penerima Tanda Kehormatan dari Prabowo

Photo of author

By AdminTekno

Sebanyak 122 tokoh terkemuka di Indonesia menerima Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia secara langsung dari Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara khidmat yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus. Penganugerahan bergengsi ini merupakan bentuk apresiasi negara atas dedikasi dan kontribusi luar biasa para individu terbaik bangsa.

Dalam upacara tersebut, Sekretaris Militer Presiden membacakan kutipan Keputusan Presiden yang menegaskan dasar pemberian penghargaan ini. “Menganugerahkan tanda kehormatan kepada mereka yang nama, jabatan, dan profesinya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus sebagaimana diatur dalam Undang-Undang,” demikian bunyi keputusan yang menjadi landasan penganugerahan tanda kehormatan tersebut.

Usai prosesi penyematan tanda kehormatan selesai, Presiden Prabowo Subianto secara langsung menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh penerima. Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan ini didasarkan pada enam Keputusan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keppres Nomor 73, 74, 75, 76, 77, dan 78/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan. Meskipun total 141 tokoh diakui dalam keputusan tersebut, sebanyak 122 orang di antaranya berkesempatan hadir dan menerima langsung penghargaan dari Presiden Prabowo.

Para penerima tanda kehormatan ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari menteri dan wakil menteri di kabinet, tokoh-tokoh penting dari organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, hingga pejuang integrasi Timor-Timor. Keberagaman penerima ini mencerminkan luasnya jangkauan apresiasi negara terhadap berbagai bidang pengabdian.

Berikut adalah daftar lengkap penerima tanda kehormatan dari Presiden:

  • Bintang Republik Indonesia Utama:

1. Puan Maharani

2. Ahmad Muzani

3. Sultan Najamuddin

4. Sufmi Dasco Ahmad

5. Zulkifli Hasan

6. Jenderal TNI (purn) Wiranto

7. Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar

8. Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono

9. Almarhum Letjen TNI (purn) Moerdiono

10. Almarhum Jenderal Pol (purn) Hoegeng Imam Santoso

11. Almarhumah Rachmawati Soekarnoputri

12. Almarhum Letjen TNI (purn) Abdul Rachman Ramly

ADVERTISEMENT

13. Almarhum Aloysius Benedictus Mboi

14. Almarhum Muhammad Noer

  • Bintang Mahaputera Adipurna:

1. Abdul Muhaimin Iskandar

2. Bahlil Lahadalia

3. Saifullah Yusuf

4. Andi Amran Sulaiman

5. Raden Muhammad Marty Natalegawa

6. Retno Lestari Priansari Marsudi

7. Juwono Sudarsono

8. Noer Hassan Wirajuda

9. Almarhum Baharuddin Lopa

10. Almarhum Ida Cokorda Pemecutan

11. Almarhum Letjen TNI (Purn) Dading Kalbuadi

12. Purnomo Yusgiantoro

13. Letjen TNI (Purn) Tarub

  • Bintang Mahaputera Adipradana:

1. Suhartoyo

2. Letjen TNI (Purn) Herman Bernhard Leopold Mantiri

3. Dino Patti Djalal

4. Almarhum Bismar Siregar

5. Almarhum Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo

6. Burhanuddin Abdullah

7. Terawan Agus Putranto

  • Bintang Mahaputera Utama:

1. Hashim Djojohadikusumo

2. Agus Harimurti Yudhoyono

3. Sugiono

4. Abdul Mu’ti

5. Fadli Zon

6. Andi Syamsuddin Arsyad

7. Almarhum Suhardi

8. Siti Hardjanti Wismoyo

9. Prasetyo Hadi

10. Meutya Hafid

11. Teddy Indra Wijaya

12. Muhammad Yusuf Ateh

13. Ivan Yustiavandana

14. Dadan Hindayana

15. Perry Warjiyo

16. Miftachul Akhyar

17. Haedar Nashir

18. Sigit Puji Santosa

19. Mayjen TNI (Purn) Syamsudin

20. Johanes Gluba Gebze

21. Herlina Christine Natalia Hakim

22. Francisco Xavier Lopez da Cruz

23. Almarhum Prof Fahmi Idris

24. Almarhum Letjen TNI (Purn) F. X. Sudjasmin

25. Almarhum Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto

26. Almarhum K. H. Yusuf Hasyim

27. Almarhum K. H. Maimoen Zubair

28. Almarhum K. H. Abdullah Abbas

29. Almarhum Letjen TNI (Purn) Rais Abin

30. Almarhum Jose Fernando Osorio Soares

31. Almarhum Abilio Jose Osorio Soares

32. Almarhum Arnaldo dos Reis Araujo

33. Almarhum AKBP (Purn) H. Soekitman

34. Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim

  • Bintang Mahaputera Pratama:

1. Yusuf AR

2. Maher Al Gadri

3. Juri Ardiantoro

4. Sudaryono

5. Angga Raka Prabowo

6. K. H. Anwar Iskandar

7. Almarhum Soepriyatno

8. Angky Retno Yudianti

9. Widjono Hardjanto

10. Almarhum H. Abidin

11. K. H. Abdul Ghofur

12. Simon Aloysius Mantiri

13. Abdussamad Sulaiman HB (H. Sulaiman)

14. Abdul Rasyid

15. Nanik Sudaryati Deyang

  • Bintang Mahaputera Nararya:

1. Amzulian Rifai

2. Isma Yatun

3. Lydia Silvanna Djaman

4. Teddy Sutadi Kardin

5. Taufiq Ismail

6. Almarhum Cornel Simanjuntak

7. K. H. Asep Saifuddin Chalim

8. Almarhum Benyamin Sueb

9. Almarhumah Titiek Puspa

  • Bintang Jasa Utama:

1. Teungku Nyak Sandang bin Lamudin

2. Carina Citra Dewi

  • Bintang Jasa Nararya:

1. Seto Mulyadi

2. Senny Marbun

3. Almarhum Atmakusumah Astraatmadja

  • Bintang Kemanusiaan:

1. Abdul Muis

2. Aipda Muhammad Irvan

  • Bintang Budaya Paramadharma:

1. Ja’un S. Mihardja

2. Slamet Rahardjo Djarot T

3. Waldjinah

4. I Nyoman Nuarta

5. Almarhum Letkol Caj Tituler Muhammad Idris Sardi

6. Almarhum Mochtar Lubis

7. Sukmono Hadi

8. Almarhum Soedjarwoto Soemarsono (Gombloh)

  • Bintang Sakti:

1. Francisco Deodato Osorio Soares

2. Vidal Domingos Doutel Sarmento

3. Agostinho Boavida Ximenes Sera Malic

4. Joao Angelo de Sousa Mota

5. Almarhum Willie Firdaus

6. Almarhum Martinho Fernandes

7. Almarhum Alfonso Henrique Pinto

8. Almarhum Juliao Fraga

9. Almarhum Claudio Vieira

10. Almarhum Roberto Li

11. Almarhum Jose Da Conceicao

12. Almarhum Edmundo da Silva

13. Joao da Silva Tavares

14. Almarhum Hein Mantundoy

15. Aries Marsudiyanto

Berikut beberapa potret di antaranya:






Berlutut saat Anugerahkan Bintang Jasa untuk Nyak Sandang

Salah satu momen paling mengharukan dalam upacara penganugerahan tanda kehormatan adalah saat Teungku Nyak Sandang bin Lamudin menerima Bintang Jasa Utama. Hadir dengan kursi roda, Nyak Sandang menyaksikan Presiden Prabowo Subianto berlutut di hadapannya untuk mengalungkan dan menyematkan penghargaan. Gestur hormat dari kepala negara ini sontak menarik perhatian dan mengundang decak kagum.

Ketika pembawa acara menyebutkan jasa-jasa Teungku Nyak Sandang yang krusial dalam pengadaan pesawat pertama Republik Indonesia, Seulawah RI-001, tepuk tangan meriah menggema dari seluruh hadirin. Ini adalah bentuk penghormatan mendalam atas pengorbanan luar biasa yang beliau wariskan bagi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.

Dalam catatan sejarah bangsa, Teungku Nyak Sandang memang dikenal sebagai sosok sentral di balik keberadaan Seulawah RI-001. Pada usia 23 tahun, beliau berinisiatif menjual tanah dan emas pribadinya. Dana yang terkumpul, bersama sumbangan tulus dari masyarakat Aceh lainnya, kemudian diserahkan kepada negara dan digunakan oleh Presiden Soekarno untuk membeli pesawat yang kelak menjadi cikal bakal maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Kisah ini adalah bukti nyata semangat patriotisme dan pengorbanan tanpa batas.

Prabowo Ingin Pemberian Tanda Jasa Jadi Tradisi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki harapan besar terkait penganugerahan tanda kehormatan ini. Menurut Prasetyo, selama ini negara masih dirasa kurang dalam memberikan penghormatan yang layak kepada putra-putri terbaik bangsa.

Lebih lanjut, Mensesneg menjelaskan bahwa Presiden Prabowo bertekad menjadikan pemberian penghargaan semacam ini sebagai tradisi yang berkelanjutan. “Bapak Presiden betul-betul ingin memberikan penghargaan kepada siapa saja putra-putri terbaik bangsa yang berprestasi dan menjalankan tugas di bidangnya yang melebihi panggilan tugas,” tutur Prasetyo Hadi setelah upacara penganugerahan tanda kehormatan di Istana.

Prasetyo menambahkan, pemberian tanda kehormatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga simbol penghargaan bangsa atas dedikasi tanpa henti dari para warganya. Prabowo memandang bahwa penghormatan semacam ini sangat penting untuk membangun tradisi apresiasi yang kuat dan menjaga semangat pengabdian bagi kemajuan Indonesia. “Pertama begini sebenarnya Bapak Presiden berpikir bahwa memberikan gelar dan tanda kehormatan kepada putra-putri terbaik bangsa adalah sesuatu yang harus dijadikan semacam tradisi,” tegas Prasetyo.

Leave a Comment